Kilau Emas Kian Memudar, Ini Penyebabnya
Jum'at, 26 Februari 2021 - 12:29 WIB
JAKARTA - Setelah menjadi aset safe haven paling berkilau di masa pandemi Covid-19 tahun 2020, harga emas dunia kini kilaunya mulai meredup. Dalam beberapa hari terakhir, tren harga si kuning terus turun. Mengutip dari laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini anjlok sebesar Rp12.000. Hal itu membuat emas berada di level Rp922.000 per gram.
( )
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat harga emas terus melemah. Pertama, masalah inflasi. Pasar sangat takut jika seandainya bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menggelontorkan stimulus yang banyak.
"Hal itu membuat peredaran uang akan banyak sehingga konsumsi dan investasi akan berjalan, tapi akibatnya inflasi akan tinggi," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (26/2/2021)
Kedua, vaksinasi. Program vaksinasi telah berjalan hampir di seluruh negara. Hal itu membuat lockdown di negara tersebut menjadi dibuka kembali secara perlahan. Dengan kembali dibukanya aktivitas, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin menggeliat. "Pertumbuhan ekonomi akan kembali membaik dengan adanya vaksinasi, sehingga wajarlah pelaku pasar melakukan profit taking di emas dunia," ujarnya.
(
)
Dia memprediksi, pada kuartal II/2021, emas akan menyentuh di level terendahnya di kisaran USD1.600 per troy ons. Jika dihitung maka harga emas akan berada di bawah Rp800 ribu per gram. "Ini harga emas sedang menguji level terendahnya saja, nanti akan kembali menguat secara perlahan-lahan," tandasnya.
( )
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat harga emas terus melemah. Pertama, masalah inflasi. Pasar sangat takut jika seandainya bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menggelontorkan stimulus yang banyak.
"Hal itu membuat peredaran uang akan banyak sehingga konsumsi dan investasi akan berjalan, tapi akibatnya inflasi akan tinggi," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (26/2/2021)
Kedua, vaksinasi. Program vaksinasi telah berjalan hampir di seluruh negara. Hal itu membuat lockdown di negara tersebut menjadi dibuka kembali secara perlahan. Dengan kembali dibukanya aktivitas, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin menggeliat. "Pertumbuhan ekonomi akan kembali membaik dengan adanya vaksinasi, sehingga wajarlah pelaku pasar melakukan profit taking di emas dunia," ujarnya.
(
Baca Juga
Dia memprediksi, pada kuartal II/2021, emas akan menyentuh di level terendahnya di kisaran USD1.600 per troy ons. Jika dihitung maka harga emas akan berada di bawah Rp800 ribu per gram. "Ini harga emas sedang menguji level terendahnya saja, nanti akan kembali menguat secara perlahan-lahan," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda