Respons Fenomena Influencer Saham, BEI Rangkul Jadi Mitra Edukasi Investor

Senin, 01 Maret 2021 - 18:19 WIB
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya senantiasa merangkul influencer saham untuk terus memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal kepada para followers-nya. Foto/Dok
JAKARTA - Bursa Efek indonesia (BEI) mencermati dan merespons fenomena “ influencer saham ” yang muncul beriringan dengan meningkatnya minat investasi saham di tengah-tengah masyarakat. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya senantiasa merangkul influencer saham untuk terus memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal kepada para followers-nya.

“Hal tersebut bertujuan untuk memperluas awareness dan literasi investasi pasar modal ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam Video Tanya IDX.






Hasan menuturkan, saat ini BEI memiliki program “Influencer Incubator” yang merupakan program bagi influencers atau public figure untuk dapat mengedukasi masyarakat secara benar melalui media sosialnya.

“Sebagai informasi, program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu. Ke depannya, kami akan terus memperkuat program Influencer Incubator ini, yang memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada para influencers,” ucapnya.

Program tersebut, ujar Hasan, tidak hanya dilakukan oleh kantor pusat BEI di Jakarta, melainkan juga melalui 30 Kantor Perwakilan BEI di daerah-daerah yang juga merangkul influencers atau public figure di daerahnya masing-masing.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan sekuritas Anggota Bursa dan Manajer Investasi, dalam mengedukasi influencers agar mereka mampu mengedukasi dan mengajak followers-nya berinvestasi dengan benar,” terang dia.

Selain merangkul influencer, BEI juga bekerja sama dengan komunitas pasar modal. Hasan menerangkan, berdasarkan data BEI, saat ini sudah ada lebih dari 400 komunitas pasar modal dan akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah investor ritel.

“Teman-teman komunitas investor ini, sudah sedari dulu, kami merangkul dan menjadi mitra kami dalam memberikan edukasi investasi di pasar modal. Tentunya kami selektif dalam hal ini, dan memilih komunitas yang positif dan sejalan dengan visi dan strategi edukasi kami,” ungkapnya.



Kemudian, Hasan mengingatkan, khususnya kepada para investor baru, bahwa investasi di pasar modal itu sama halnya dengan investasi di sektor lain. Investasi di pasar modal, lanjut dia, perlu riset yang baik, dan tidak hanya ikut-ikutan tanpa didasari oleh informasi dan pengetahuan.

Investor juga harus menyadari bahwa terdapat potensi dan risiko di pasar modal, sehingga investor perlu membekali diri dengan pengetahuan investasi saham. “Selain itu, investor sebaiknya selektif dalam memilih informasi yang akan dijadikan landasan keputusan berinvestasi,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More