Penyaluran Kredit Bank BTPN Tumbuh 12% di Tengah Situasi Menantang
Senin, 18 Mei 2020 - 19:07 WIB
JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2020 di tengah kondisi global yang menantang akibat pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit yang tumbuh 12% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp139,8 triliun pada akhir Maret 2019 menjadi Rp157 triliun pada akhir Maret 2020.
Penyaluran kredit dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas. Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) tercatat relatif rendah, yaitu 0,97% (gross).
"Dengan situasi perekonomian global yang tidak menentu, ditambah perkembangan terkini penyebaran Covid-19, kami berusaha mempertahankan kinerja bank tetap positif. Hal ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung perekonomian Indonesia," ungkap Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana di Jakarta.
Penyaluran kredit salah satunya ditopang segmen korporasi sebesar Rp 92 triliun. Dalam melayani kelompok nasabah ini, Bank BTPN fokus menyalurkan pembiayaan melalui sejumlah sindikasi untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan, serta infrastruktur.
Selain melalui sindikasi, Bank BTPN juga memberikan pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, badan usaha milik negara (BUMN), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.
“Pembiayaan segmen korporasi menunjukkan komitmen jangka panjang kami dan pemegang saham pengendali Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dalam mewujudkan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” kata Ongki.
Selain pembiayaan korporasi, penyaluran kredit juga ditopang segmen kredit usaha kecil dan menengah, komersial, serta kelompok prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah. Untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan kredit, Bank BTPN menghimpun pendanaan senilai Rp 161,2 triliun sampai akhir kuartal I-2020, meningkat 3% dari periode yang sama tahun lalu.
Jumlah tersebut terdiri dari dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 97,1 triliun, pinjaman pihak lain Rp 57 triliun, serta pinjaman subordinasi Rp 7,1 triliun. Dari total DPK, Bank BTPN berhasil meningkatkan porsi current account savings account (CASA) menjadi 29% pada kuartal I-2020, lebih tinggi dibandingkan porsi pada kuartal I-2019 yang sebesar 21%.
“Pertumbuhan CASA memberikan dampak positif terhadap biaya dana. Selain membuat kami lebih kompetitif, kenaikan CASA juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk simpanan yang kami tawarkan, termasuk layanan solusi life finance Jenius,” kata Ongki.
Penyaluran kredit dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas. Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) tercatat relatif rendah, yaitu 0,97% (gross).
"Dengan situasi perekonomian global yang tidak menentu, ditambah perkembangan terkini penyebaran Covid-19, kami berusaha mempertahankan kinerja bank tetap positif. Hal ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung perekonomian Indonesia," ungkap Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana di Jakarta.
Penyaluran kredit salah satunya ditopang segmen korporasi sebesar Rp 92 triliun. Dalam melayani kelompok nasabah ini, Bank BTPN fokus menyalurkan pembiayaan melalui sejumlah sindikasi untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan, serta infrastruktur.
Selain melalui sindikasi, Bank BTPN juga memberikan pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, badan usaha milik negara (BUMN), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.
“Pembiayaan segmen korporasi menunjukkan komitmen jangka panjang kami dan pemegang saham pengendali Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dalam mewujudkan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” kata Ongki.
Selain pembiayaan korporasi, penyaluran kredit juga ditopang segmen kredit usaha kecil dan menengah, komersial, serta kelompok prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah. Untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan kredit, Bank BTPN menghimpun pendanaan senilai Rp 161,2 triliun sampai akhir kuartal I-2020, meningkat 3% dari periode yang sama tahun lalu.
Jumlah tersebut terdiri dari dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 97,1 triliun, pinjaman pihak lain Rp 57 triliun, serta pinjaman subordinasi Rp 7,1 triliun. Dari total DPK, Bank BTPN berhasil meningkatkan porsi current account savings account (CASA) menjadi 29% pada kuartal I-2020, lebih tinggi dibandingkan porsi pada kuartal I-2019 yang sebesar 21%.
“Pertumbuhan CASA memberikan dampak positif terhadap biaya dana. Selain membuat kami lebih kompetitif, kenaikan CASA juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk simpanan yang kami tawarkan, termasuk layanan solusi life finance Jenius,” kata Ongki.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda