7 BUMN Keroyokan Bangkitkan Pasar Wisata Domestik dan Internasional

Rabu, 10 Maret 2021 - 20:59 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, ada tujuh perseroan negara akan berkolaborasi untuk pulihkan sektor pariwisata. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, ada tujuh perseroan negara akan berkolaborasi untuk pulihkan sektor pariwisata . Kerja sama dinilai penting sebab kebangkitan sektor pariwisata dari pandemi Covid-19 membutuhkan upaya bersama secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.



Dengan kerja bersama itu, diharapkan lebih banyak potensi pariwisata Indonesia yang selama ini belum dimaksimalkan, akan menjadi sumber devisa baru bagi Indonesia. Kolaborasi ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).



Adapun perseroan yang dimaksud adalah PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai operator bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator bandara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai operator maskapai Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero) yang merupakan travel management dan operator jaringan hotel, serta PT Sarinah (Persero) yang memiliki bidang usaha ritel, properti, ekspor, impor dan distribusi.

Ketujuh BUMN akan merumuskan program-program strategis dalam pengembangan pariwisata. Erick menyebut, langkah tersebut merupakan inisiatif yang baik sesuai Key Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan komisaris BUMN tersebut.

“Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN]. Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya,” ujar dia, Rabu (10/3/2021).



Melalui penandatanganan MoU ini, ketujuh BUMN tersebut akan lebih intensif menindaklanjuti MOU ini dengan quick win program terkait promosi bersama, cross selling, bundling strategy dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal. Di samping itu, para pihak juga akan mengkaji kemungkinan pemanfaatan sumber daya perusahaan termasuk anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi untuk mendukung berjalannya program strategis ini.

"Saya meminta agar sinergisitas ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service, tidak hanya seremonial saja tetapi harus menjadi sesuatu yang konkrit. Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemi," tutur Erick.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More