Terima Insan Film dan Cari Formulasi Stimulus, Airlangga Hartarto: Saya Nonton Bioskop saat Weekend
Sabtu, 20 Maret 2021 - 09:54 WIB
JAKARTA - Sejumlah insan perfilman nasional , yang terdiri dari produser, sutradara, pekerja film, dan pengusaha bioskop menemui Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) , Airlangga Hartarto, Jumat (19/3) untuk membicarakan stimulus yang dapat menggerakkan kembali industri film.
Dalam kesempatan tersebut nampak hadir, Mira Lesmana, Joko Anwar, Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastrowardoyo dan sejumlah insan film yang lain.
Ketua KPC-PEN Airlangga Hartarto menyatakan memahami keluhan insan film yang sangat terdampak pandemi Covid-19. "Saya sendiri sudah ke bioskop, tapi hanya saya sendiri yang nonton tidak ada yang lain, padahal itu weekend," ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, masyarakat sudah cukup banyak yang datang ke mall dan makan di restoran walaupun tidak penuh, tapi masih takut masuk bioskop. Karena itu perlu ada kampanye juga agar masyarakat punya keberanian ke bioskop, dan merasa aman. Lakukan berbagai prosedur dan sertifikasi kesehatan, kemudian tunjukkan pada masyarakat.
Dalam pernyataan bersama insan perfilman yang dikirimkan Mira Lesmana dijelaskan, jumlah pekerja industri film, animasi, dan video Indonesia sekitar 50.000 orang di tahun 2019. Pekerja bioskop, rata-rata 10 orang per layar sebelum pandemi dengan jumlah layar 2.217.
Di kala pandemi film yang dirilis di bioskop turun dari 129 ke 7 judul saja, dan bioskop dari 420 hanya beroperasi 190 selama pandemi. Dengan kondisi tersebut, otomatis banyak pekerja film yang kehilangan pekerjaan.
Untuk itu, skema stimulus untuk industri perfilman Indonesia saat ini sedang dipersiapkan oleh pemerintah berkomunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut nampak hadir, Mira Lesmana, Joko Anwar, Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastrowardoyo dan sejumlah insan film yang lain.
Ketua KPC-PEN Airlangga Hartarto menyatakan memahami keluhan insan film yang sangat terdampak pandemi Covid-19. "Saya sendiri sudah ke bioskop, tapi hanya saya sendiri yang nonton tidak ada yang lain, padahal itu weekend," ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, masyarakat sudah cukup banyak yang datang ke mall dan makan di restoran walaupun tidak penuh, tapi masih takut masuk bioskop. Karena itu perlu ada kampanye juga agar masyarakat punya keberanian ke bioskop, dan merasa aman. Lakukan berbagai prosedur dan sertifikasi kesehatan, kemudian tunjukkan pada masyarakat.
Dalam pernyataan bersama insan perfilman yang dikirimkan Mira Lesmana dijelaskan, jumlah pekerja industri film, animasi, dan video Indonesia sekitar 50.000 orang di tahun 2019. Pekerja bioskop, rata-rata 10 orang per layar sebelum pandemi dengan jumlah layar 2.217.
Di kala pandemi film yang dirilis di bioskop turun dari 129 ke 7 judul saja, dan bioskop dari 420 hanya beroperasi 190 selama pandemi. Dengan kondisi tersebut, otomatis banyak pekerja film yang kehilangan pekerjaan.
Untuk itu, skema stimulus untuk industri perfilman Indonesia saat ini sedang dipersiapkan oleh pemerintah berkomunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia.
Baca Juga
tulis komentar anda