Kementan Ajak Petani di Lahan Irigasi Terapkan Jajar Legowo

Senin, 22 Maret 2021 - 06:58 WIB
Menteri Pertania Syahrul Yasin Limpo (dua kanan) mengamati kegiatan tanam padi sistem jajar legowo di Jawa Barat dengan menggunakan mesin tanam (rice transplanter). (Foto: Dok. Kementan)
JAKARTA - Jajar legowo (jarwo) , sistem pengaturan jarak tanam padi membuka cakrawala petani di lahan irigagsi pada 74 kabupaten di 16 provinsi. Dengan menggunakan sistem ini, populasi tanaman bisa mencapai lebih 16.000 per hektare (ha).

Sosialisasi sistem tanam jarwo dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) didukung Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) menjadi fokus Sekolah Lapang (SL) yang digelar oleh IPDMIP.

(Baca juga:Penanaman Padi Sistem Jajar Legowo Diyakini Tingkatkan Produktivitas)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan peningkatan produktifitas tanaman padi adalah hal yang sangat penting saat ini.

“Tuntutan pertanian saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan meminimalisir losses seminimal mungkin. Salah satu upayanya dengan Sekolah Lapang IPDMIP,” kata Dedi Nursyamsi.



(Baca juga:Tanaman Padi Terendam Banjir Sungai Avur, Petani di Tuban Panen Dini)

Para petani diajak memahami dan praktik jarwo seperti dilakukan pada kelompok tani (Poktan) Tani Harapan I Desa Pajangan pada kawasan irigasi Kwanon di Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan produktivitas harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan. “Dalam pandemi Covid-19, kita dituntut untuk mampu menjaga ketahanan pangan, juga mewujudkan kemandirian pangan. Hal ini bisa direalisasikan jika kita mampu meningkatkan produktivitas,” katanya.

(Baca juga:Puluhan Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Wajo Diserang Tikus)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More