Industri Alas Kaki Kecil-Menengah Hancur-hancuran Digebuk Pandemi

Rabu, 24 Maret 2021 - 13:16 WIB
Industri alas kaki menengah hingga kecil diklaim terseok-seok akibat dampak pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Industri alas kaki nasional, khususnya kelas menengah dan kecil terdampak sangat parah oleh pandemi Covid-19 . Produksi anjlok menyebabkan banyak perusahaan alas kaki menengah-kecil terpaksa menutup tempat usahanya.

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menjelaskan, industri alas kaki di Tanah Air terbagi menjadi 3 lapisan. Lapisan pertama diisi oleh pabrik alas kai bermerek besar yang orientasinya 100% ekspor.

"Yang 100% cuma ekspor, dalam hal ini ada merek besar seperti Nike, Adidas dan Reebok. Untuk layer ini bisa menjaga kinerja perusahaan yang baik serta protokol kesehatan," kata Eddy Widjanarko dalam Market Review IDX channel, Rabu (24/3/2021).

kemudian, lanjut Eddy, di lapis kedua ada perusahaan menengah yang produksinya untuk domestik. Di kelas ini dampak pandemi sangat terasa. "Pada layer kedua ini yang lagi susah, hancur-hancuran kondisinya. Saya melihat produksinya hanya tinggal 20-30% saja," ujarnya.

Eddy menjelaskan, perusahaan pada lapis kedua ini tidak bisa menjaga kinerja perusahaan secara maksimal. Selain itu protokol kesehatan juga tidak berjalan secara maksimal.



"Kemudian biaya lebih mahal sehingga banyak yang memilih tutup dan yang bertahan hanya menjaga produksinya di 30% saja," terangnya.

Kondisi yang sama juga terjadi pada lapis ketiga, yakni industri kecil menengah (IKM). Eddy mengklaim, sekitar 70% IKM alas kaki harus menutup usahanya. "PHK tidak terhindarkan dan ada yang dirumahkan juga. kondisinya memang sulit," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More