Cuitan Elon Musk dan Bos Twitter Dibeli Jutaan Dollar, Ini Fakta Soal NFT
Kamis, 25 Maret 2021 - 11:08 WIB
JAKARTA - Bos Tesla Elon Musk dan Bos Twitter Jack Dorsey menjual cuitannya dengan teknologi non-fungible token (NFT). Dua cuitan tersebut dijual dengan harga jutaan dollar.
Adapun CEO Tesla Elon Musk menjual cuitannya yaitu lagu tentang NFT. Lagu tersebut ditawar USD1,2 juta atau sekitar Rp16 miliar, meskipun hingga saat ini, dia belum menerima tawaran tersebut dan menjualnya.
Sedangkan, cuitan pertama Jack Dorsey di Twitter terjual dengan harga USD2,9 juta atau Rp41 miliar. Pembayarannya menggunakan crypto Ethereum.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menanggapi bahwa teknologi NFT adalah bidang dari teknologi blockchain . NFT adalah sebuah duplikasi resmi yang menyerupai sebuah aset yang asli. Jadi, karya-karya seni atau karya teknologi yang diedarkan dan dijual secara resmi. Namun, barang aslinya hanya satu saja dan disimpan oleh si pencipta.
Kemudian pelelangan dilakukan secara terbuka dan karyanya akan ditukarkan atau dibeli dengan cryptocurrency . Setelah itu, si Pembeli akan tercatat sebagai pemilik atau memiliki sertifikasi yang resmi. Sebelumnya, suatu karya tersebut juga telah terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
"Sistem NFT tentunya cocok dengan pencipta atau penemu teknologi. Suatu karya dilelang dengan sistem NFT dan dibeli dengan kripto. Karena menggunakan sistem blockchain, NFT mengadopsi sifat efisien, sehingga penjualan karya lewat NFT bisa terjadi secara fantastis, seperti apa yang dilakukan oleh Jack Dorsey dan Elon Musk," kata Oscar di Jakarta.
Oscar yang juga salah seorang pendiri Asosiasi Blockchain Indonesia menjelaskan bahwa NFT juga mendukung sifat transparansi dan keamanan. Karena setiap karya akan tercatat dan terdaftar secar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"NFT juga mengadopsi sifat blockchain yaitu transparansi dan keamanan. Jadi, pencipta atau penemu bisa mengamankan aset tersebut. Teknologi NFT juga tentunya bisa mengurangi dan memberantas pembajakan," sebutnya.
Baca Juga
Adapun CEO Tesla Elon Musk menjual cuitannya yaitu lagu tentang NFT. Lagu tersebut ditawar USD1,2 juta atau sekitar Rp16 miliar, meskipun hingga saat ini, dia belum menerima tawaran tersebut dan menjualnya.
Sedangkan, cuitan pertama Jack Dorsey di Twitter terjual dengan harga USD2,9 juta atau Rp41 miliar. Pembayarannya menggunakan crypto Ethereum.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menanggapi bahwa teknologi NFT adalah bidang dari teknologi blockchain . NFT adalah sebuah duplikasi resmi yang menyerupai sebuah aset yang asli. Jadi, karya-karya seni atau karya teknologi yang diedarkan dan dijual secara resmi. Namun, barang aslinya hanya satu saja dan disimpan oleh si pencipta.
Kemudian pelelangan dilakukan secara terbuka dan karyanya akan ditukarkan atau dibeli dengan cryptocurrency . Setelah itu, si Pembeli akan tercatat sebagai pemilik atau memiliki sertifikasi yang resmi. Sebelumnya, suatu karya tersebut juga telah terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
"Sistem NFT tentunya cocok dengan pencipta atau penemu teknologi. Suatu karya dilelang dengan sistem NFT dan dibeli dengan kripto. Karena menggunakan sistem blockchain, NFT mengadopsi sifat efisien, sehingga penjualan karya lewat NFT bisa terjadi secara fantastis, seperti apa yang dilakukan oleh Jack Dorsey dan Elon Musk," kata Oscar di Jakarta.
Oscar yang juga salah seorang pendiri Asosiasi Blockchain Indonesia menjelaskan bahwa NFT juga mendukung sifat transparansi dan keamanan. Karena setiap karya akan tercatat dan terdaftar secar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"NFT juga mengadopsi sifat blockchain yaitu transparansi dan keamanan. Jadi, pencipta atau penemu bisa mengamankan aset tersebut. Teknologi NFT juga tentunya bisa mengurangi dan memberantas pembajakan," sebutnya.
tulis komentar anda