Buwas Ingin Pasok Beras Buat ASN hingga Polri, Tapi Minta Bantuan Sri Mulyani
Selasa, 30 Maret 2021 - 02:24 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso berharap bisa memasok beras untuk kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, dan Polri. Kerena itu, Bulog berharap ada dukungan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati .
Dukungan itu berupa penerbitan kebijakan penyerapan beras pemerintah untuk ketiga kelompok tersebut. Buwas -sapaan akrab Budi Waseso- mencatat, permintaan ini bertujuan agar Bulog kembali mendapat pasar beras pasca hilangnya kewajiban Bulog untuk menyalurkan beras dalam program Beras Sejahtera (Rastra).
Permintaan tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Bulog untuk giat menyerap gabah petani. "Saya akan minta dukungan Kemenkeu untuk merealisasikan keinginan bapak Presiden. Kami tidak minta uang untuk menyerap, karena kami masih bisa meskipun biaya utang perbankan, kami masih sanggup menyerap," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Senin (29/3).
Bulog berharap setidaknya bisa menyiapkan beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan untuk para TNI, Polri, dan PNS seluruh Indonesia. Menurut dia, jika itu bisa terealisasi, setiaknya pangsa pasar beras yang bisa dikantongi Bulog mencapai 1,4 juta ton per tahun.
"Ini target kita, sampai saat ini belum ada keputusan soal hilir beras Bulog. Harus ada keputusan pemerintah," katanya.
Menurut Buwas, saat ini anggota TNI, Polri, dan ASN rata-rata mendapatkan tunjangan beras per bulan sebesar Rp7.400 per kilogram (kg). Namun, harga riil beras yang dikonsumsi sekitar Rp12.000 kg. Dia mencatat, secara tidak langsung TNI, Polri, dan ASN dirugikan karena membeli beras dengan tunjangan pemerintah yang di bawah harga pasar.
Buwas juga berharap Kementerian Keuangan bisa menaikkan besaran tunjangan beras bagi para ASN, TNI dan Polri menjadi sebesar Rp10.769 per kg. Besaran tersebut sesuai dengan harga pasar dan bisa digunakan untuk membeli beras yang diproduksi oleh Bulog. Dengan tunjangan itu, Buwas berujar, Bulog bisa menyiapkan beras dan langsung diterima oleh tiga kelompok tersebut.
"Kalau kita mendapat kepercayaan, kita akan penuhi per kepala dari anggota TNI, Polri dan ASN dan tentu kita bisa menyerap gabah petani sebanyak mungkin," tutur dia.
Dengan usulan itu dapat membantu Bulog melakukan penyerapan gabah maupun beras petani sesuai arahan Presiden Jokowi. Selama ini Bulog berada dalam kondisi dilema lantaran diberi tugas pemerintah untuk terus menyerap hasil produksi petani, namun tak punya pasar yang pasti. Padahal beras yang diserap itu digunakan untuk stok cadangan beras pemerintah, dimana penggunaan CBP harus seizin pemerintah.
Dukungan itu berupa penerbitan kebijakan penyerapan beras pemerintah untuk ketiga kelompok tersebut. Buwas -sapaan akrab Budi Waseso- mencatat, permintaan ini bertujuan agar Bulog kembali mendapat pasar beras pasca hilangnya kewajiban Bulog untuk menyalurkan beras dalam program Beras Sejahtera (Rastra).
Baca Juga
Permintaan tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Bulog untuk giat menyerap gabah petani. "Saya akan minta dukungan Kemenkeu untuk merealisasikan keinginan bapak Presiden. Kami tidak minta uang untuk menyerap, karena kami masih bisa meskipun biaya utang perbankan, kami masih sanggup menyerap," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Senin (29/3).
Bulog berharap setidaknya bisa menyiapkan beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan untuk para TNI, Polri, dan PNS seluruh Indonesia. Menurut dia, jika itu bisa terealisasi, setiaknya pangsa pasar beras yang bisa dikantongi Bulog mencapai 1,4 juta ton per tahun.
"Ini target kita, sampai saat ini belum ada keputusan soal hilir beras Bulog. Harus ada keputusan pemerintah," katanya.
Menurut Buwas, saat ini anggota TNI, Polri, dan ASN rata-rata mendapatkan tunjangan beras per bulan sebesar Rp7.400 per kilogram (kg). Namun, harga riil beras yang dikonsumsi sekitar Rp12.000 kg. Dia mencatat, secara tidak langsung TNI, Polri, dan ASN dirugikan karena membeli beras dengan tunjangan pemerintah yang di bawah harga pasar.
Buwas juga berharap Kementerian Keuangan bisa menaikkan besaran tunjangan beras bagi para ASN, TNI dan Polri menjadi sebesar Rp10.769 per kg. Besaran tersebut sesuai dengan harga pasar dan bisa digunakan untuk membeli beras yang diproduksi oleh Bulog. Dengan tunjangan itu, Buwas berujar, Bulog bisa menyiapkan beras dan langsung diterima oleh tiga kelompok tersebut.
"Kalau kita mendapat kepercayaan, kita akan penuhi per kepala dari anggota TNI, Polri dan ASN dan tentu kita bisa menyerap gabah petani sebanyak mungkin," tutur dia.
Dengan usulan itu dapat membantu Bulog melakukan penyerapan gabah maupun beras petani sesuai arahan Presiden Jokowi. Selama ini Bulog berada dalam kondisi dilema lantaran diberi tugas pemerintah untuk terus menyerap hasil produksi petani, namun tak punya pasar yang pasti. Padahal beras yang diserap itu digunakan untuk stok cadangan beras pemerintah, dimana penggunaan CBP harus seizin pemerintah.
(akr)
tulis komentar anda