Investigasi Kebakaran Kilang Balongan, Dirut Pertamina: Jika Sudah Aman Baru Masuk
Senin, 05 April 2021 - 19:28 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran di Kilang Pertamina Balongan sampai saat ini masih terus diinvestigasi.
"Jadi timnya ini gabungan, ada tim internal dan juga tim eksternal. Tim eksternal ini ada dari aparat penegak hukum dan juga tim ahli, baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/4/2021). ( Baca juga:Kisruh Kenaikan Harga BBM di Sumut, Pertamina Dipanggil Pemprov )
Nicke melanjutkan, Pertamina membuka ruang seluas-luasnya kepada tim investigasi untuk masuk. Namun tim investigasi baru bisa masuk ke lokasi ketika semuanya sudah aman. Menurut dia, ketika api berhasil dipadamkan, dua hari kemudian api timbul lagi.
"Itu karena ada BBM yang masih terjebak di bawahnya sehingga kami lakukan upaya dengan berbagai cara dan dilakukan dengan pendinginan. Jadi ketika semuanya sudah aman dan pendinginan sudah berjalan, baru tim investigasi bisa masuk ke dalam," jelasnya.
Seperti diketahui, telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada tangki T-301G pada tanggal 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari. Insiden tersebut terjadi di area tangki penyimpanan BBM. Lokasi yang terdampak sekitar dua hektare dari total 180 hektare area Kilang Balongan.
Dari 72 tanki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta Kilo Liter (KL), ada 4 tangki yang terdampak atas insiden, yaitu tanki T-301 H, tangki T-301 E, tangki T-301F, dan tangki T-301G.
"Ada empat tangki di dalam satu bundwall dengan kapasitas masing-masing tangki ini 26.000 KL sehingga total kapasitasnya 26.000 dikali 4 yang terdampak," jelas Nicke.
Nicke menuturkan, Kilang Balongan memberikan kontribusi 12% dari total produksi nasional. Bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (bahan bakar minyak), non BBM, dan Petrokimia. ( Baca juga:Joan Mir Tuduh Jack Miller Sengaja Tabrak Dirinya )
"Sebagian besar produksinya disuplai ke Terminal BBM Plumpang sehingga ini menyuplai untuk area DKI Jakarta dan Jawa Barat, kemudian sebagian Cikampek juga di area tersebut," tuturnya.
"Jadi timnya ini gabungan, ada tim internal dan juga tim eksternal. Tim eksternal ini ada dari aparat penegak hukum dan juga tim ahli, baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/4/2021). ( Baca juga:Kisruh Kenaikan Harga BBM di Sumut, Pertamina Dipanggil Pemprov )
Nicke melanjutkan, Pertamina membuka ruang seluas-luasnya kepada tim investigasi untuk masuk. Namun tim investigasi baru bisa masuk ke lokasi ketika semuanya sudah aman. Menurut dia, ketika api berhasil dipadamkan, dua hari kemudian api timbul lagi.
"Itu karena ada BBM yang masih terjebak di bawahnya sehingga kami lakukan upaya dengan berbagai cara dan dilakukan dengan pendinginan. Jadi ketika semuanya sudah aman dan pendinginan sudah berjalan, baru tim investigasi bisa masuk ke dalam," jelasnya.
Seperti diketahui, telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada tangki T-301G pada tanggal 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari. Insiden tersebut terjadi di area tangki penyimpanan BBM. Lokasi yang terdampak sekitar dua hektare dari total 180 hektare area Kilang Balongan.
Dari 72 tanki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta Kilo Liter (KL), ada 4 tangki yang terdampak atas insiden, yaitu tanki T-301 H, tangki T-301 E, tangki T-301F, dan tangki T-301G.
"Ada empat tangki di dalam satu bundwall dengan kapasitas masing-masing tangki ini 26.000 KL sehingga total kapasitasnya 26.000 dikali 4 yang terdampak," jelas Nicke.
Nicke menuturkan, Kilang Balongan memberikan kontribusi 12% dari total produksi nasional. Bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (bahan bakar minyak), non BBM, dan Petrokimia. ( Baca juga:Joan Mir Tuduh Jack Miller Sengaja Tabrak Dirinya )
"Sebagian besar produksinya disuplai ke Terminal BBM Plumpang sehingga ini menyuplai untuk area DKI Jakarta dan Jawa Barat, kemudian sebagian Cikampek juga di area tersebut," tuturnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda