Kuartal I Kinerja Matahari Meredup: Rugi Rp95 Miliar dan Bakal Tutup 13 Gerai
Jum'at, 23 April 2021 - 20:38 WIB
JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2021. Tercatat penjualan kotor kuartal pertama 2021 mencapai Rp2 triliun, atau lebih rendah 23,6% dari 2020 dan 37,4% dari 2019.
Secara angka penjualan bersih menjadi Rp1,2 triliun atau 25,0% di bawah 2020, dan 39,7% di bawah 2019. Penurunan itu akhirnya berujung pada rugi bersih Rp95 miliar, serupa tahun lalu. Kondisi itu berbanding terbalik dibandingkan periode sama 2019 yang mencatatkan laba bersih Rp143 miliar.
Baca juga:Masa Depan Batu Bara Indonesia di Tangan Biden
Perseroan mengaku bahwa bisnis selama triwulan pertama 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM berskala mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
"Kami telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik," ujar Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain dalam keterangan resminya di Jakarta (23/4/2021).
Perseroan dengan cermat mengawasi 23 gerai dalam pemantauan, dan berencana untuk menutup 13 gerai tahun ini. Sepuluh gerai dalam pemantauan lainnya masih terus ditinjau, dan akan membuka satu gerai baru di Balikpapan (Kalimantan Timur) di April 2021.
"Kami terus beroperasi dalam situasi makro yang menantang. Kami memastikan pengendalian yang ketat atas beban operasional dan belanja modal. Kami terus mendapat dukungan dari pemilik mal dan pemasok," jelasnya.
Baca juga:Tikam Majikan 94 Kali, PRT Indonesia Divonis Penjara Seumur Hidup
Perseroan juga telah memperpanjang fasilitas pinjaman bank senilai Rp1 triliun dan mengakhiri triwulan pertama dengan saldo pinjaman bank sebesar Rp480 miliar.
"Perseroan terus mengambil posisi konservatif dalam situasi dengan ketidakpastian yang tinggi," katanya.
Secara angka penjualan bersih menjadi Rp1,2 triliun atau 25,0% di bawah 2020, dan 39,7% di bawah 2019. Penurunan itu akhirnya berujung pada rugi bersih Rp95 miliar, serupa tahun lalu. Kondisi itu berbanding terbalik dibandingkan periode sama 2019 yang mencatatkan laba bersih Rp143 miliar.
Baca juga:Masa Depan Batu Bara Indonesia di Tangan Biden
Perseroan mengaku bahwa bisnis selama triwulan pertama 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM berskala mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
"Kami telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik," ujar Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain dalam keterangan resminya di Jakarta (23/4/2021).
Perseroan dengan cermat mengawasi 23 gerai dalam pemantauan, dan berencana untuk menutup 13 gerai tahun ini. Sepuluh gerai dalam pemantauan lainnya masih terus ditinjau, dan akan membuka satu gerai baru di Balikpapan (Kalimantan Timur) di April 2021.
"Kami terus beroperasi dalam situasi makro yang menantang. Kami memastikan pengendalian yang ketat atas beban operasional dan belanja modal. Kami terus mendapat dukungan dari pemilik mal dan pemasok," jelasnya.
Baca juga:Tikam Majikan 94 Kali, PRT Indonesia Divonis Penjara Seumur Hidup
Perseroan juga telah memperpanjang fasilitas pinjaman bank senilai Rp1 triliun dan mengakhiri triwulan pertama dengan saldo pinjaman bank sebesar Rp480 miliar.
"Perseroan terus mengambil posisi konservatif dalam situasi dengan ketidakpastian yang tinggi," katanya.
(uka)
tulis komentar anda