Incar Generasi Milenial, Begini Jurus Wapres Genjot Ekonomi Syariah
Senin, 26 April 2021 - 18:10 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut pasar milenial menjadi salah satu target dari pengembangan ekonomi di keuangan syariah. Apalagi di tengah perkembangan teknologi digital seperti saat ini.
Menurut Ma’ruf Amin, untuk menarik pasar milenial ini, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus menyesuaikan dengan selera generasi SY. Adapun tang dimaksud Generasi SY sendiri merupakan kelompok yang melihat pentingnya keseimbangan hidup antara duniawi dan rohani.
"Dari berbagai Informasi yang kita terima, sekarang justru milenial yang sadar syariah itu begitu besar jumlahnya, sampai timbul istilah ‘Generasi Sy’. Itu milenial, dan Gen-Sy itu sekarang besar sekali. Oleh karena itu, layanan daripada ekonomi dan keuangan syariah ini harus juga menyajikan layanan yang sesuai dengan generasi milenial," ujarnya dalam keteranganya, Senin (26/4/2021).
Menurut Wapres, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak bisa dilepaskan dari digitalisasi. Apalagi saat ini kalangan generasi muda banyak menggandrungi financial technology (fintech) dan pasar elektronik (e-commerce). "Karena itu, semboyan kita bahwa ekonomi syariah ini sekalipun pada mulanya kita sediakan untuk mereka yang ingin melaksanakan transaksi ekonomi sesuai dengan tuntutan agamanya, dan lebih pada pendekatan emosional, kini kita mempunyai keinginan menyajikan produk halal maupun juga layanan ekonomi dan keuangan syariah, itu lebih pada alasan rasional, dalam bentuk bukan lagi emosional, tapi lebih rasional," jelasnya.
Ma’ruf Amin menambahkan, saat inj , orang memilih barang atau layanan ekonomi dan keuangan syariah karena memang baik layanannya dan sesuai dengan hati nuraninya. Misalnya, layanan syariah merupakan transaksi yang berdasarkan pada keadilan sehingga lebih nyaman digunakan.
"Kemudian kalau pada makanan, kalau kualitasnya bagus seperti di luar negeri misalnya Australia, di antara masyarakat lebih populer daging yang diproses secara halal sekalipun yang non-muslim," jelasnya.
Menurut Ma’ruf Amin, untuk menarik pasar milenial ini, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus menyesuaikan dengan selera generasi SY. Adapun tang dimaksud Generasi SY sendiri merupakan kelompok yang melihat pentingnya keseimbangan hidup antara duniawi dan rohani.
"Dari berbagai Informasi yang kita terima, sekarang justru milenial yang sadar syariah itu begitu besar jumlahnya, sampai timbul istilah ‘Generasi Sy’. Itu milenial, dan Gen-Sy itu sekarang besar sekali. Oleh karena itu, layanan daripada ekonomi dan keuangan syariah ini harus juga menyajikan layanan yang sesuai dengan generasi milenial," ujarnya dalam keteranganya, Senin (26/4/2021).
Menurut Wapres, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak bisa dilepaskan dari digitalisasi. Apalagi saat ini kalangan generasi muda banyak menggandrungi financial technology (fintech) dan pasar elektronik (e-commerce). "Karena itu, semboyan kita bahwa ekonomi syariah ini sekalipun pada mulanya kita sediakan untuk mereka yang ingin melaksanakan transaksi ekonomi sesuai dengan tuntutan agamanya, dan lebih pada pendekatan emosional, kini kita mempunyai keinginan menyajikan produk halal maupun juga layanan ekonomi dan keuangan syariah, itu lebih pada alasan rasional, dalam bentuk bukan lagi emosional, tapi lebih rasional," jelasnya.
Ma’ruf Amin menambahkan, saat inj , orang memilih barang atau layanan ekonomi dan keuangan syariah karena memang baik layanannya dan sesuai dengan hati nuraninya. Misalnya, layanan syariah merupakan transaksi yang berdasarkan pada keadilan sehingga lebih nyaman digunakan.
"Kemudian kalau pada makanan, kalau kualitasnya bagus seperti di luar negeri misalnya Australia, di antara masyarakat lebih populer daging yang diproses secara halal sekalipun yang non-muslim," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda