Naik Turunnya IHSG Dipengaruhi Kebijakan The Fed
Selasa, 27 April 2021 - 11:16 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (27/4/2021). IHSG menguat 0,31% dan berada di level 5.983.
Analis PT MNC Sekuritas Catherine Vincentia menjelaskan, investor masih menanti keputusan dari The Fed terkait kebijakan suku bunga yang diharapkan masih dovish. Situasi itu menyebabkan pergerakan bursa Amerika bervariasi yang kemudian berdampak juga pada pergerakan IHSG.
Baca juga:139 Saham Menguat, IHSG Dibuka Naik 18 Poin ke Level 5.983
“Kebijakan ini akan di-announce itu kira-kira hari Rabu (28/4). Makanya mungkin investor masih kelihatan kurang yakin. Karena investor memang takut untuk melangkah ke depan, sebab masih ragu akankah The Fed ini mempertahankan suku bunga atau mulai tapping out,” jelasnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, apabila kebijakan The Fed masih dovish akan berdampak cukup positif, khususnya ke emerging market. Pasalnya, jika kebijakan tersebut masih dovish artinya stimulus masih akan digelontorkan.
“Stimulus itu yang kami harapkan akan bisa masuk ke emerging market, khususnya Indonesia. Nah, itu yang bisa menjadi salah satu pendorong buat IHSG sendiri,” ujar Catherine.
Lanjut dia, belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang cukup signifikan untuk mendongkrak pergerakan IHSG.
Baca juga:Menantu Amien Rais Calon Kuat Ketua Umum Partai Ummat, Begini Penilaian Pengamat
Sementara itu, Catherine menuturkan, pergerakan IHSG hari ini diprediksi masih rawan terkoreksi untuk menguji area 5.930-5.950. IHSG juga diproyeksi akan bergerak di range 5.930 -6.030.
“Kalau misalkan IHSG masih mampu untuk bertahan di level 5.883 sebagai support, maka kami yakin IHSG berpeluang untuk menguat kembali ke area 6.030-6.060,” tutupnya.
Analis PT MNC Sekuritas Catherine Vincentia menjelaskan, investor masih menanti keputusan dari The Fed terkait kebijakan suku bunga yang diharapkan masih dovish. Situasi itu menyebabkan pergerakan bursa Amerika bervariasi yang kemudian berdampak juga pada pergerakan IHSG.
Baca juga:139 Saham Menguat, IHSG Dibuka Naik 18 Poin ke Level 5.983
“Kebijakan ini akan di-announce itu kira-kira hari Rabu (28/4). Makanya mungkin investor masih kelihatan kurang yakin. Karena investor memang takut untuk melangkah ke depan, sebab masih ragu akankah The Fed ini mempertahankan suku bunga atau mulai tapping out,” jelasnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, apabila kebijakan The Fed masih dovish akan berdampak cukup positif, khususnya ke emerging market. Pasalnya, jika kebijakan tersebut masih dovish artinya stimulus masih akan digelontorkan.
“Stimulus itu yang kami harapkan akan bisa masuk ke emerging market, khususnya Indonesia. Nah, itu yang bisa menjadi salah satu pendorong buat IHSG sendiri,” ujar Catherine.
Lanjut dia, belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang cukup signifikan untuk mendongkrak pergerakan IHSG.
Baca juga:Menantu Amien Rais Calon Kuat Ketua Umum Partai Ummat, Begini Penilaian Pengamat
Sementara itu, Catherine menuturkan, pergerakan IHSG hari ini diprediksi masih rawan terkoreksi untuk menguji area 5.930-5.950. IHSG juga diproyeksi akan bergerak di range 5.930 -6.030.
“Kalau misalkan IHSG masih mampu untuk bertahan di level 5.883 sebagai support, maka kami yakin IHSG berpeluang untuk menguat kembali ke area 6.030-6.060,” tutupnya.
(uka)
tulis komentar anda