Pantau 17 Saham BUMN, Erick Thohir Sampai Keringat Dingin
Kamis, 29 April 2021 - 21:35 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir membeberkan kekhawatiran perihal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, dia khawatir pergerakan saham berada pada zona merah.
Meski begitu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu optimistis jika indeks saham tetap bergerak positif. "Terus terang waktu masuk saya keringat dingin, indeksnya takutnya merah. Jadi, tadi saya duduk lihat indeks kanan dan kiri merah apa hijau, Alhamdulillah saya rasa top three. Jadi pemilihan," ujar Erick dalam peluncuran indeks baru yakni IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/4/2021).
Dalam gelaran indeks baru yang dinamakan IDX-MES BUMN 17, Indeks akan mengukur kinerja harga dari 17 saham BUMN dan afiliasinya. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menjelaskan, pengukuran kinerja nantinya akan dinilai mulai dari menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah yang memiliki likuiditas baik, kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
"BEI bersama MES Alhamdulillah secara resmi meluncurkan satu indeks syariah baru yang merupakan kerjasama antara BEI dengan MES yang kita namakan Indeks IDX-MES BUMN 17," ujar Hasan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien menyampaikan latar belakang dibentuknya indeks tersebut. Awalnya, MES berniat hanya membentuk indeks MES saja
Pembuatan indeks tersebut merupakan aspirasi dari manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah yang berharap semakin beragam dan makin diversifikasinya instrumen di pasar modal syariah termasuk indeks yang bisa jadi acuan untuk instrumen seperti ETF atau reksa dana indeks.
"Seperti kita ketahui, ketua umum (MES) kan Menteri BUMN, Pak Erick Thohir, sehingga kemudian pada saat rapat pertama dengan beliau jadi ide untuk terus kemudian dikaitkan dengan BUMN," ucap Iggi.
Konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih dari saham-saham syariah yang masuk ke dalam ISSI dan merupakan saham Perusahaan Tercatat BUMN dan afiliasinya.
Selanjutnya, penentuan 17 saham konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih berdasarkan likuiditas transaksi di Pasar Reguler terbaik, kapitalisasi pasar terbesar, dan juga mempertimbangkan kinerja keuangan, serta tingkat kepatuhan yang baik.
Penghitungan Indeks IDX-MES BUMN 17 menggunakan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted dengan menerapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 20% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 30 Desember 2015 dengan nilai awal 100.
Meski begitu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu optimistis jika indeks saham tetap bergerak positif. "Terus terang waktu masuk saya keringat dingin, indeksnya takutnya merah. Jadi, tadi saya duduk lihat indeks kanan dan kiri merah apa hijau, Alhamdulillah saya rasa top three. Jadi pemilihan," ujar Erick dalam peluncuran indeks baru yakni IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/4/2021).
Dalam gelaran indeks baru yang dinamakan IDX-MES BUMN 17, Indeks akan mengukur kinerja harga dari 17 saham BUMN dan afiliasinya. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menjelaskan, pengukuran kinerja nantinya akan dinilai mulai dari menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah yang memiliki likuiditas baik, kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
"BEI bersama MES Alhamdulillah secara resmi meluncurkan satu indeks syariah baru yang merupakan kerjasama antara BEI dengan MES yang kita namakan Indeks IDX-MES BUMN 17," ujar Hasan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien menyampaikan latar belakang dibentuknya indeks tersebut. Awalnya, MES berniat hanya membentuk indeks MES saja
Pembuatan indeks tersebut merupakan aspirasi dari manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah yang berharap semakin beragam dan makin diversifikasinya instrumen di pasar modal syariah termasuk indeks yang bisa jadi acuan untuk instrumen seperti ETF atau reksa dana indeks.
"Seperti kita ketahui, ketua umum (MES) kan Menteri BUMN, Pak Erick Thohir, sehingga kemudian pada saat rapat pertama dengan beliau jadi ide untuk terus kemudian dikaitkan dengan BUMN," ucap Iggi.
Konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih dari saham-saham syariah yang masuk ke dalam ISSI dan merupakan saham Perusahaan Tercatat BUMN dan afiliasinya.
Selanjutnya, penentuan 17 saham konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih berdasarkan likuiditas transaksi di Pasar Reguler terbaik, kapitalisasi pasar terbesar, dan juga mempertimbangkan kinerja keuangan, serta tingkat kepatuhan yang baik.
Penghitungan Indeks IDX-MES BUMN 17 menggunakan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted dengan menerapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 20% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 30 Desember 2015 dengan nilai awal 100.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda