Rehabilitasi Mangrove, BRGM Libatkan Nelayan dan Masyarakat Pesisir
Kamis, 29 April 2021 - 23:33 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia ( BRGM ) Hartono terus melakukan koordinasi dan membangun sinergi dengan pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan. Hal tersebut disampaikan Hartono saat berada di Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam periode kedua mandat BRGM ini, selain perlu konsolidasi hasil restorasi gambut periode pertama, melanjutkan percepatan restorasi gambut, juga diperlukan penguatan koordinasi untuk percepatan rehabilitasi mangrove. Mengingat target rehabilitasi mangrove tahun 2021 ini sebesar 83.000 hektar.
Provinsi Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi prioritas dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Keberhasilan upaya perbaikan lingkungan setempat bukan hanya mengurangi potensi kebakaran berulang tapi juga pengendalian perubahan iklim dan isu lingkungan global.
Sedangkan sebaran luasan mangrove di Kalimantan Barat sekitar 176.455 hektar. Sesuai dengan fokus area kelola yang sudah disusun tahun 2021, BRGM Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan merehabilitasi pada area seluas 6.570 hektar.
“Mangrove adalah ekosistem lahan basah penting dan pengelolaannya perlu dilakukan secara tepat dan terpadu. Kita semua ingin mangrove dapat dikelola secara lestari untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Hartono dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga : Perempuan Desa Peduli Gambut Kalsel Dukung Penuh Fesyen Berkelanjutan
Nelayan dan masyarakat pesisir adalah komunitas penting yang menjadi bagian dari ekosistem mangrove. Dalam hal rehabilitasi, masyarakat diposisikan sebagai pelaku dan penerima manfaat langsung dari rehabilitasi mangrove. Hal itu ditegaskan lagi oleh Kepala BRGM pada acara penanaman simbolis di Mempawah, Kalimantan Barat dimana penanaman nantinya akan melibatkan kelompok masyarakat.
Dalam periode kedua mandat BRGM ini, selain perlu konsolidasi hasil restorasi gambut periode pertama, melanjutkan percepatan restorasi gambut, juga diperlukan penguatan koordinasi untuk percepatan rehabilitasi mangrove. Mengingat target rehabilitasi mangrove tahun 2021 ini sebesar 83.000 hektar.
Provinsi Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi prioritas dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Keberhasilan upaya perbaikan lingkungan setempat bukan hanya mengurangi potensi kebakaran berulang tapi juga pengendalian perubahan iklim dan isu lingkungan global.
Sedangkan sebaran luasan mangrove di Kalimantan Barat sekitar 176.455 hektar. Sesuai dengan fokus area kelola yang sudah disusun tahun 2021, BRGM Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan merehabilitasi pada area seluas 6.570 hektar.
“Mangrove adalah ekosistem lahan basah penting dan pengelolaannya perlu dilakukan secara tepat dan terpadu. Kita semua ingin mangrove dapat dikelola secara lestari untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Hartono dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga : Perempuan Desa Peduli Gambut Kalsel Dukung Penuh Fesyen Berkelanjutan
Nelayan dan masyarakat pesisir adalah komunitas penting yang menjadi bagian dari ekosistem mangrove. Dalam hal rehabilitasi, masyarakat diposisikan sebagai pelaku dan penerima manfaat langsung dari rehabilitasi mangrove. Hal itu ditegaskan lagi oleh Kepala BRGM pada acara penanaman simbolis di Mempawah, Kalimantan Barat dimana penanaman nantinya akan melibatkan kelompok masyarakat.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda