Begini Strategi BRI Agro Genjot Pinjaman Online
Minggu, 02 Mei 2021 - 22:00 WIB
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) mencatatkan penyaluran pinjaman digital dengan layanan Pinang hari ini sudah menyentuh Rp500 Juta dalam satu hari. Hal ini dampak modernisasi Credit Scoring Engine sehingga menghasilkan pertumbuhan yang masif.
"Inovasi terbaru Pinang pada Credit Scoring Engine bisa meningkatkan Approval Rate. Sehingga nasabah mudah mendapatkan plafon pinjaman yang lebih fleksibel," ujar Direktur Retail Agri dan Pendanaan BRI Agro Sigit Murtiyoso, di Jakarta, Minggu (2/5/2021).
Dia juga mengatakan kedepannya pihaknya menyiapkan program menarik sehingga diharapkan tercipta Brand Engagement antara masyarakat dengan produk Pinang yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi masyarakat dan BRI Agro. Pinang sebagai pionir dari Digital Loan di Indonesia, memanfaatkan teknologi face recognition, digital signature, dan melayani plafon pinjaman mencapai Rp25 juta. "Dengan demikian kami optimistis Pinang akan masuk dalam ekosistem fintech untuk mengakselerasi peningkatan penetrasi di masyarakat saat persaingan industri jasa keuangan yang semakin ketat," terangnya.
Layanan digital BRI Agro sudah dirintis sejak tahun 2018 dengan pinjaman digital yang disebut Pinjam Tenang (Pinang). Pinang adalah pinjaman berbasis digital yang merupakan produk pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Bank. Aplikasi Pinang sudah sepenuhnya digital dengan sistem verifikasi digital, digital scoring dan tanda tangan digital. "Pada tahun 2020, total pencairan Pinang mencapai sebesar Rp70,6 miliar dan telah disalurkan kepada 18.069 debitur," tambah Sigit.
Selain melakukan pengembangan produk melalui pinjaman digital, perseroan juga melakukan partnership dengan ekosistem yang berada di industri keuangan digital yaitu fintech. Fintech memiliki keunggulan dengan proses yang lebih cepat, lebih mudah dan serba digital. Kerjasama dengan Fintech yang sudah dilakukan adalah dengan Investree, Modal Rakyat, Payfazz, TaniHub, dll akan terus dilanjutkan dengan kerjasama Fintech lainnya dalam memperkuat BRI Agro sebagai house of fintech.
"Kolaborasi ini memberikan kesempatan untuk membuka peluang bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru. Kami juga akan memberikan dukungan layanan perbankan bagi Fintech yang telah berkerjasama dengan kami. Pada tahun 2020, total disbursement melalui partnership mencapai sebesar Rp215 miliar," tambahnya.
Aplikasi Pinang diharapkan dapat menjadi produk digital lending pilihan masyarakat, di antara sekian banyak produk fintech lain karena keunggulan pada kecepatan pencairan, keamanan data konsumen, dan bebas dari biaya admin dan biaya tambahan lain.
"Inovasi terbaru Pinang pada Credit Scoring Engine bisa meningkatkan Approval Rate. Sehingga nasabah mudah mendapatkan plafon pinjaman yang lebih fleksibel," ujar Direktur Retail Agri dan Pendanaan BRI Agro Sigit Murtiyoso, di Jakarta, Minggu (2/5/2021).
Dia juga mengatakan kedepannya pihaknya menyiapkan program menarik sehingga diharapkan tercipta Brand Engagement antara masyarakat dengan produk Pinang yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi masyarakat dan BRI Agro. Pinang sebagai pionir dari Digital Loan di Indonesia, memanfaatkan teknologi face recognition, digital signature, dan melayani plafon pinjaman mencapai Rp25 juta. "Dengan demikian kami optimistis Pinang akan masuk dalam ekosistem fintech untuk mengakselerasi peningkatan penetrasi di masyarakat saat persaingan industri jasa keuangan yang semakin ketat," terangnya.
Layanan digital BRI Agro sudah dirintis sejak tahun 2018 dengan pinjaman digital yang disebut Pinjam Tenang (Pinang). Pinang adalah pinjaman berbasis digital yang merupakan produk pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Bank. Aplikasi Pinang sudah sepenuhnya digital dengan sistem verifikasi digital, digital scoring dan tanda tangan digital. "Pada tahun 2020, total pencairan Pinang mencapai sebesar Rp70,6 miliar dan telah disalurkan kepada 18.069 debitur," tambah Sigit.
Selain melakukan pengembangan produk melalui pinjaman digital, perseroan juga melakukan partnership dengan ekosistem yang berada di industri keuangan digital yaitu fintech. Fintech memiliki keunggulan dengan proses yang lebih cepat, lebih mudah dan serba digital. Kerjasama dengan Fintech yang sudah dilakukan adalah dengan Investree, Modal Rakyat, Payfazz, TaniHub, dll akan terus dilanjutkan dengan kerjasama Fintech lainnya dalam memperkuat BRI Agro sebagai house of fintech.
"Kolaborasi ini memberikan kesempatan untuk membuka peluang bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru. Kami juga akan memberikan dukungan layanan perbankan bagi Fintech yang telah berkerjasama dengan kami. Pada tahun 2020, total disbursement melalui partnership mencapai sebesar Rp215 miliar," tambahnya.
Aplikasi Pinang diharapkan dapat menjadi produk digital lending pilihan masyarakat, di antara sekian banyak produk fintech lain karena keunggulan pada kecepatan pencairan, keamanan data konsumen, dan bebas dari biaya admin dan biaya tambahan lain.
(nng)
tulis komentar anda