Penyaluran KUR Sektor Kelautan dan Perikanan Tembus Rp1,71 Triliun
Selasa, 11 Mei 2021 - 13:02 WIB
JAKARTA - Belum enam bulan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sudah lebih 50% dari target Rp3,3 triliun selama tahun 2021. Per Maret 2021, realisasi KUR sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp1,71 triliun dan dinikmati oleh 50.224 debitur atau para pelaku usaha seperti pembudi daya, pengolah dan pemasar hasil perikanan serta nelayan penangkap ikan.
"Alhamdulillah, ini bentuk komitmen kami dalam memberikan dukungan dan pendampingan ke pelaku usaha untuk bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti, Selasa (11/5/2021).
Baca juga:Pesawat Carter Angkut TKA China ke Indonesia, Menhub Bilang Dilarang Loh!
Artati memaparkan, KUR sektor kelautan dan perikanan banyak terserap untuk usaha budi daya dengan total 15 ribu debitur dan total pencairan mencapai Rp620,4 miliar. Selanjutnya pengolah dan pemasar hasil perikanan yang mencapai Rp578,9 miliar dengan total 19 ribu debitur.
"Terakhir penangkapan yang menyentuh Rp367,9 miliar untuk 12 ribu debitur," sambungnya.
Dari sisi sebaran, Jawa Timur menempati posisi pertama dengan nilai sebesar Rp271,2 miliar untuk 7.935 debitur. Kemudian disusul Jawa Tengah sebesar Rp244,7 miliar untuk 7.182 debitur, Sulawesi Selatan Rp169,2 miliar untuk 4.972 debitur, dan Jawa Barat Rp168,5 miliar untuk 4.921 debitur.
"72% dicairkan oleh Bank BRI, sisanya ada Mandiri, BNI, BSI dan bank lainnya," ungkap dia.
Melalui program KUR ini, Artati berharap pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan bisa mengembangkan usahanya. Terlebih pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100 juta, dari sebelumnya Rp50 juta serta perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan sampai dengan 31 Desember 2021.
"Ke depannya, penyaluran KUR diharapkan dapat mendukung program-program prioritas KKP yang berbasis klaster, seperti kampung budi daya, kampung nelayan, dan kampung pengolahan ikan," jelasnya.
Baca juga:Sering Berdebat di Twitter, Yunarto Wijaya Kenang Tengku Zulkarnain: Hormat Setinggi-tingginya
Menurutnya, sebagai salah satu bahan pangan yang dinantikan dan efektif meningkatkan imun tubuh di tengah Covid-19, ikan atau produk olahan dan turunannya akan selalu diburu oleh konsumen. Karenanya, dia optimistis sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pemenang sekaligus pengungkit perekonomian nasional.
"Saya optimistis dan mengajak para pelaku usaha, khususnya sektor kelautan dan perikanan untuk terus bergerak membangkitkan perekonomian nasional," tutupnya.
"Alhamdulillah, ini bentuk komitmen kami dalam memberikan dukungan dan pendampingan ke pelaku usaha untuk bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti, Selasa (11/5/2021).
Baca juga:Pesawat Carter Angkut TKA China ke Indonesia, Menhub Bilang Dilarang Loh!
Artati memaparkan, KUR sektor kelautan dan perikanan banyak terserap untuk usaha budi daya dengan total 15 ribu debitur dan total pencairan mencapai Rp620,4 miliar. Selanjutnya pengolah dan pemasar hasil perikanan yang mencapai Rp578,9 miliar dengan total 19 ribu debitur.
"Terakhir penangkapan yang menyentuh Rp367,9 miliar untuk 12 ribu debitur," sambungnya.
Dari sisi sebaran, Jawa Timur menempati posisi pertama dengan nilai sebesar Rp271,2 miliar untuk 7.935 debitur. Kemudian disusul Jawa Tengah sebesar Rp244,7 miliar untuk 7.182 debitur, Sulawesi Selatan Rp169,2 miliar untuk 4.972 debitur, dan Jawa Barat Rp168,5 miliar untuk 4.921 debitur.
"72% dicairkan oleh Bank BRI, sisanya ada Mandiri, BNI, BSI dan bank lainnya," ungkap dia.
Melalui program KUR ini, Artati berharap pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan bisa mengembangkan usahanya. Terlebih pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100 juta, dari sebelumnya Rp50 juta serta perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan sampai dengan 31 Desember 2021.
"Ke depannya, penyaluran KUR diharapkan dapat mendukung program-program prioritas KKP yang berbasis klaster, seperti kampung budi daya, kampung nelayan, dan kampung pengolahan ikan," jelasnya.
Baca juga:Sering Berdebat di Twitter, Yunarto Wijaya Kenang Tengku Zulkarnain: Hormat Setinggi-tingginya
Menurutnya, sebagai salah satu bahan pangan yang dinantikan dan efektif meningkatkan imun tubuh di tengah Covid-19, ikan atau produk olahan dan turunannya akan selalu diburu oleh konsumen. Karenanya, dia optimistis sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pemenang sekaligus pengungkit perekonomian nasional.
"Saya optimistis dan mengajak para pelaku usaha, khususnya sektor kelautan dan perikanan untuk terus bergerak membangkitkan perekonomian nasional," tutupnya.
(uka)
tulis komentar anda