Erick Thohir: 100 Duty Free Bakal Jual Produk UMKM Indonesia
Rabu, 12 Mei 2021 - 15:47 WIB
JAKARTA - Guna memperluas pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional, Kementerian BUMN menjalin kerja sama dengan pengusaha dari beberapa negara. Salah satunya adalah pendiri Dufry, sebuah perusahaan duty free terkemuka dunia, Luis Andres N Holzer.
Dufry memiliki dan mengoperasikan 2.400 gerai bebas bea di berbagai belahan dunia dengan jumlah pelanggan dan pengunjung sebesar 2,5 miliar orang/tahun. Dufry adalah market leader global bisnis duty free dan juga pemilik jaringan retail shop Hudson Corporation di Amerika Serikat.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kerja sama dengan Dufry yang telah dirintis tahun 2020 lalu, dimana Sarinah akan menyediakan lahan untuk Dufry di Sarinah Thamrin dan membantu pengembangan bisnis duty free di pelabuhan udara internasional di Indonesia lainnya.
"Kerja sama resiprokal ini memberi peluang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia," jelas Erick di Jakarta, Rabu (12/5/2021).
Dufry akan menindaklanjuti usulan Erick dan komitmen dengan Sarinah agar dalam 5 tahun ke depan dibuka 100 gerai duty free Dufry pilihan di dunia yang menjajakan produk unggulan UMKM dan komoditas Indonesia antara lain seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara.
"Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus, juga dimaksudkan untuk memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya," tuturnya.
Sarinah merupakan promotor dan kurator produk UMKM nusantara unggulan. Sarinah juga telah menyiapkan outlet down town duty free di Sarinah Thamrin, Jakarta, yang kini sedang dipugar dan disiapkan. Diharapkan pada kuartal IV/2021, soft opening Sarinah Thamrin sudah bisa dilakukan.
Dirut Sarinah Fetty Kwartati menegaskan bahwa kerja sama dengan mitra strategis kelas dunia seperti Dufry bukan pekerjaan mudah. Menurut dia, Sarinah harus naik kelas dan harus berani bersaing di pasar global.
Menurutnya, di dalam negeri masih banyak pekerjaan rumah untuk menyiapkan produk-produk nusantara sehingga dapat bersaing dan merebut peluang pasar dunia baik melalui duty free retail maupun ekspor.
Dufry memiliki dan mengoperasikan 2.400 gerai bebas bea di berbagai belahan dunia dengan jumlah pelanggan dan pengunjung sebesar 2,5 miliar orang/tahun. Dufry adalah market leader global bisnis duty free dan juga pemilik jaringan retail shop Hudson Corporation di Amerika Serikat.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kerja sama dengan Dufry yang telah dirintis tahun 2020 lalu, dimana Sarinah akan menyediakan lahan untuk Dufry di Sarinah Thamrin dan membantu pengembangan bisnis duty free di pelabuhan udara internasional di Indonesia lainnya.
"Kerja sama resiprokal ini memberi peluang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia," jelas Erick di Jakarta, Rabu (12/5/2021).
Dufry akan menindaklanjuti usulan Erick dan komitmen dengan Sarinah agar dalam 5 tahun ke depan dibuka 100 gerai duty free Dufry pilihan di dunia yang menjajakan produk unggulan UMKM dan komoditas Indonesia antara lain seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara.
"Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus, juga dimaksudkan untuk memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya," tuturnya.
Sarinah merupakan promotor dan kurator produk UMKM nusantara unggulan. Sarinah juga telah menyiapkan outlet down town duty free di Sarinah Thamrin, Jakarta, yang kini sedang dipugar dan disiapkan. Diharapkan pada kuartal IV/2021, soft opening Sarinah Thamrin sudah bisa dilakukan.
Dirut Sarinah Fetty Kwartati menegaskan bahwa kerja sama dengan mitra strategis kelas dunia seperti Dufry bukan pekerjaan mudah. Menurut dia, Sarinah harus naik kelas dan harus berani bersaing di pasar global.
Menurutnya, di dalam negeri masih banyak pekerjaan rumah untuk menyiapkan produk-produk nusantara sehingga dapat bersaing dan merebut peluang pasar dunia baik melalui duty free retail maupun ekspor.
(fai)
tulis komentar anda