Karyawan Garuda Indonesia Usulkan Opsi Merah Putih di Tengah Tawaran Pensiun Dini
Sabtu, 29 Mei 2021 - 05:23 WIB
TANGERANG - Serikat Bersama PT Garuda Indonesia , memilih opsi sendiri dalam penyelamatan perusahaan pelat merah itu. Terkait dengan tawaran pensiun dini disebutkan bukan menjadi pilihan, meski Koordinator Serikat Bersama (Sekber) PT Garuda Indonesia, Tomy Tampatty mengatakan, pihaknya memahami latar belakang keputusan tersebut.
"Opsi ini tawaran sukarela dan tidak memaksa. Maka, kami mengambil posisi tidak menolak dan tidak menerima," kata Tomi, kepada SINDOnews saat ditemui di Bandara Soetta, Jumat (28/5).
Tommy menjelaskan opsi merah putih negara harus berketetapan terhadap flag carrier, negara harus berpihak flag carrer dengan mereview seluruh regulasi dan rute rute. Menurutnya opsi ini akan menyehatkan Garuda secara permanen, tanpa harus ada pensiun dini.
"Opsi dari tim Kementerian, kami memilih opsi penyelamatan. Tapi kami punya opsi sendiri yang kami sebut opsi penyelamatan Garuda merah putih nasionalis," ujar Tommy.
Dijelaskan dia, jumlah karyawan Garuda Indonesia, sebanyak 5.800 orang. Namun, berapa yang setuju dan telah mengambil pensiun dini pihak tidak tahu.
"Berapa jumlahnya, kami tidak tahu, data itu ada di management. Kami tidak mau mengekspose data yang tidak valid. Karena ini tawaran sukarela, kami serahkan kepada teman-teman," katanya.
Meski tidak mengambil sikap tegas atas opsi pensiun dini, pihaknya berharap keputusan tersebut bisa dikaji ulang dan diselesaikan opsi yang dinilai lebih baik.
"Kami berharap pemerintah mengkaji kembali keputusan kemarin. Sebenarnya ada opsi yang bisa dilakukan, opsi merah putih, kalau itu tidak segera dilakukan dikucurkan berapa saja habis," jelasnya.
Sedikitnya, ada empat opsi yang telah ditawarkan oleh pemerintah kepada Garuda Indonesia. Pertama, mendukung kinerja Garuda melalui pinjaman ekuitas.
Kedua, menggunakan legal bankruptcy untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda Indonesia. Ketiga, Garuda dibiarkan melakukan restrukturisasi, dan terakhir, Garuda akan segera dilikuidasi.
"Opsi ini tawaran sukarela dan tidak memaksa. Maka, kami mengambil posisi tidak menolak dan tidak menerima," kata Tomi, kepada SINDOnews saat ditemui di Bandara Soetta, Jumat (28/5).
Tommy menjelaskan opsi merah putih negara harus berketetapan terhadap flag carrier, negara harus berpihak flag carrer dengan mereview seluruh regulasi dan rute rute. Menurutnya opsi ini akan menyehatkan Garuda secara permanen, tanpa harus ada pensiun dini.
"Opsi dari tim Kementerian, kami memilih opsi penyelamatan. Tapi kami punya opsi sendiri yang kami sebut opsi penyelamatan Garuda merah putih nasionalis," ujar Tommy.
Dijelaskan dia, jumlah karyawan Garuda Indonesia, sebanyak 5.800 orang. Namun, berapa yang setuju dan telah mengambil pensiun dini pihak tidak tahu.
"Berapa jumlahnya, kami tidak tahu, data itu ada di management. Kami tidak mau mengekspose data yang tidak valid. Karena ini tawaran sukarela, kami serahkan kepada teman-teman," katanya.
Meski tidak mengambil sikap tegas atas opsi pensiun dini, pihaknya berharap keputusan tersebut bisa dikaji ulang dan diselesaikan opsi yang dinilai lebih baik.
"Kami berharap pemerintah mengkaji kembali keputusan kemarin. Sebenarnya ada opsi yang bisa dilakukan, opsi merah putih, kalau itu tidak segera dilakukan dikucurkan berapa saja habis," jelasnya.
Sedikitnya, ada empat opsi yang telah ditawarkan oleh pemerintah kepada Garuda Indonesia. Pertama, mendukung kinerja Garuda melalui pinjaman ekuitas.
Kedua, menggunakan legal bankruptcy untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda Indonesia. Ketiga, Garuda dibiarkan melakukan restrukturisasi, dan terakhir, Garuda akan segera dilikuidasi.
(akr)
tulis komentar anda