Di Hadapan DPR, Mendag Lutfi Beberkan Enam 'Sasaran Tembaknya'

Rabu, 02 Juni 2021 - 07:15 WIB
Foto/DokKemendag
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, sesuai dengan tema rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2022, yakni pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung beberapa prioritas nasional.

Beberapa prioritas nasional yang dimaksud antara lain, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, serta revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

Baca juga:Unilever Tunjuk Pimpinan Baru Dewan Kesetaraan, Keberagaman dan Inklusi



“Sebagai penjabaran dari ketiga prioritas nasional tersebut, Kemendag telah menetapkan enam sasaran strategis dengan indikator dan target tahun 2022,” katanya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (31/5/2021).

Lanjut dia, sasaran strategis pertama adalah mewujudkan stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pangan dengan indikatornya adalah inflasi pangan tidak bergejolak. Kedua, mewujudkan konsumen cerdas dan pelaku usaha tertib serta bertanggung jawab. Indikatornya adalah dengan indeks perlindungan konsumen dan tata tertib niaga indeks target adalah 50.

Ketiga, meningkatkan pasar produk dalam negeri dan indikatornya adalah pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor terhadap PDB dengan target, yakni 5,3% daripada PDB. Keempat, mengoptimalkan peranan perdagangan berjangka komoditi sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas.

“Indikatornya adalah pertambahan nilai transaksi perdagangan berjangka komoditi dengan target di tahun 2022 adalah 10%, pertambahan nilai resi gudang yang diterbitkan dengan target tahun 2022 adalah 9%, dan pertumbuhan realisasi transaksi pasar lelang komoditas dengan target tahun 2022 adalah 5%,” ujar Mendag Lutfi.

Baca juga:Menag Heran Mengapa Indonesia Belum Dapat Izin Masuk ke Arab Saudi

Kemudian, kelima adalah meningkatnya pertumbuhan ekspor barang non migas yang bernilai tambah dan jasa. Indikatornya, yaitu neraca perdagangan antara USD10,61 miliar sampai dengan USD11,86 miliar. Ekspor non migas dengan target pertumbuhan pada tahun 2022 sebesar 7,1% sampai dengan 7,64%. Serta, perundingan FTE atau CEPA disepakati setidaknya pada tahun 2022 dengan target 30 kesepakatan.

Lalu, keenam adalah meningkatkan kinerja kementerian perdagangan yang bersih, akuntabel, dan profesional. Indikatornya yakni indeks reformasi birokrasi setidaknya pada tahun 2022 adalah 80.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More