Rangkul BTB, Sandiaga Uno Finalisasi Pembukaan Pariwisata Bali
Sabtu, 12 Juni 2021 - 19:09 WIB
BALI - Jelang pembukaan pariwisata Bali yang ditargetkan pada Juni-Juli 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno kembali berkolaborasi.Kali ini, dirinya menggandeng Bali Tourism Board (BTB) sebagai penggerak penciptaan pariwisata Bali yang berkualitas dan berkelanjutan.
Kabar baik itu disampaikan Sandiaga Uno usai berdiskusi dengan BTB di kantor BTB, Jalan Raya Puputan Nomor 41 Renon Denpasar, Bali pada Sabtu (12/6/2021). Organisasi yang merupakan gabungan dari sembilan asosiasi di Bali itu dimintanya untuk berperan serta dalam merealisasikan sejumlah pra kondisi pembukaan pariwisata Bali.
Antara lain penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin hingga perluasan testing terhadap wisatawan yang berlibur di Bali. Peran serta dukungan dari BTB katanya sangat penting, mengingat kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintah nantinya secara langsung dijalankan oleh seluruh anggota BTB.
"Kita baru saja melakukan diskusi dan ini penyiapan konkret dari finalisasi persiapan pembukaan Bali. Tentunya kita butuh dukungan industri, karena akhirnya nanti yang akan mengeksekusi adalah temen-temen yang ada di garda terdepan, yaitu yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif," ungkap Sandiaga Uno. "Banyak masukan yang kami terima, tapi kami ingin meyakinkan bahwa proses penyiapan ini akhirnya bisa kita finalkan jika kita mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari industri. Karena langkah-langkah kerja yang ingin kita pertahankan ini semuanya ada di industri," jelasnya.
Pembukaan pariwisata Bali diharapkannya dapat memulihkan perekonomian, terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Sebab, merujuk laporan keuangan pada akhir kuartal kedua yang berakhir pada Juni 2021, dijelaskannya perekonomian Bali kembali terkontraksi.Bahkan, keuangan sejumlah hotel di Bali dilaporkan telah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan saat ini.
"Dua minggu lagi kuartal kedua berakhir, nah data yang saya dapat bahwa kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya ini tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama, malah terkontraksi cukup dalam," papar Sandiaga Uno. "Nah ini yang harus kita sikapi segera, kita harus bergerak cepat dan kita harus menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu bagi siapa saja yang betul-betul membutuhkan. Kalau tidak akan terjadi permanent damage atau kerusakan yang total dan fatal," jelasnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, peran serta seluruh pihak dibutuhkan dalam melengkapi pra kondisi pertama yakni, pengendalian covid-19 serta sejumlah pra kondisi lainnya.Seperti pra kondisi kedua, yakni kondisi covid-19 secara global. Pra kondisi ketiga yang berkaitan dengan Travel Corridor Arrangement yang meliputi persyaratan bagi wisatawan, seperti sudah tervaksin dan melalui beberapa tahapan seperti testing sebelum keberangkatan.
"Dan penanganan end to end CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) ini juga menjadi pertimbangan utama," ungkap Sandiaga Uno. "Nah tentunya kesiapan ini yang sekarang kita prioritaskan, mudah-mudahan, Insya Allah kita semangat supaya temen-temen di sini juga memiliki secercah harapan agar pariwisata dan ekonomi kreatif serta ekonomi kita semua, lapangan kerja bisa terselamatkan," tutupnya.
Kabar baik itu disampaikan Sandiaga Uno usai berdiskusi dengan BTB di kantor BTB, Jalan Raya Puputan Nomor 41 Renon Denpasar, Bali pada Sabtu (12/6/2021). Organisasi yang merupakan gabungan dari sembilan asosiasi di Bali itu dimintanya untuk berperan serta dalam merealisasikan sejumlah pra kondisi pembukaan pariwisata Bali.
Antara lain penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin hingga perluasan testing terhadap wisatawan yang berlibur di Bali. Peran serta dukungan dari BTB katanya sangat penting, mengingat kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintah nantinya secara langsung dijalankan oleh seluruh anggota BTB.
"Kita baru saja melakukan diskusi dan ini penyiapan konkret dari finalisasi persiapan pembukaan Bali. Tentunya kita butuh dukungan industri, karena akhirnya nanti yang akan mengeksekusi adalah temen-temen yang ada di garda terdepan, yaitu yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif," ungkap Sandiaga Uno. "Banyak masukan yang kami terima, tapi kami ingin meyakinkan bahwa proses penyiapan ini akhirnya bisa kita finalkan jika kita mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari industri. Karena langkah-langkah kerja yang ingin kita pertahankan ini semuanya ada di industri," jelasnya.
Pembukaan pariwisata Bali diharapkannya dapat memulihkan perekonomian, terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Sebab, merujuk laporan keuangan pada akhir kuartal kedua yang berakhir pada Juni 2021, dijelaskannya perekonomian Bali kembali terkontraksi.Bahkan, keuangan sejumlah hotel di Bali dilaporkan telah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan saat ini.
"Dua minggu lagi kuartal kedua berakhir, nah data yang saya dapat bahwa kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya ini tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama, malah terkontraksi cukup dalam," papar Sandiaga Uno. "Nah ini yang harus kita sikapi segera, kita harus bergerak cepat dan kita harus menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu bagi siapa saja yang betul-betul membutuhkan. Kalau tidak akan terjadi permanent damage atau kerusakan yang total dan fatal," jelasnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, peran serta seluruh pihak dibutuhkan dalam melengkapi pra kondisi pertama yakni, pengendalian covid-19 serta sejumlah pra kondisi lainnya.Seperti pra kondisi kedua, yakni kondisi covid-19 secara global. Pra kondisi ketiga yang berkaitan dengan Travel Corridor Arrangement yang meliputi persyaratan bagi wisatawan, seperti sudah tervaksin dan melalui beberapa tahapan seperti testing sebelum keberangkatan.
"Dan penanganan end to end CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) ini juga menjadi pertimbangan utama," ungkap Sandiaga Uno. "Nah tentunya kesiapan ini yang sekarang kita prioritaskan, mudah-mudahan, Insya Allah kita semangat supaya temen-temen di sini juga memiliki secercah harapan agar pariwisata dan ekonomi kreatif serta ekonomi kita semua, lapangan kerja bisa terselamatkan," tutupnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda