Apindo: Sudah 6 Juta Karyawan Kena PHK dan Dirumahkan
Selasa, 26 Mei 2020 - 12:06 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat, jumlah korban pemutusan kerja sepihak (PHK) dan dampak pandemi virus corona sudah mencapai 6 juta. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menjelaskan, tindakan PHK mapun merumahkan karyawan ini terjadi di berbagai sektor bisnis.
"Ya betul itu datanya, sektor-sektor pehotelan, sudah 430 ribu karyawan dirumahkan, lalu restoran makanan sudah merumahkan 1 juta karyawan dan tekstil 1,2 juta yang dirumahkan. Totalnya keseluruhan dari semua sektor itu ada 6 juta orang," ungkap Shinta saat di acara Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
(Baca Juga: Dampak Corona, Pengangguran Bisa Bertambah 4,22 Juta Tahun Ini)
Dia melanjutkan, banyak sekali penurunan aktivitas dan kapasitas bisnis sehingga daya tahan pengusaha kini hampir di titik penghabisan. Hal inilah yang menurutnya membuat pengusaha terpaksa memilih untuk merumahkan karyawannya.
"Karena pandemi Covid-19 ini mengubah sektor ekonomi kita yang biasanya para pengusaha untung, sekarang rugi besar, tidak ada pemasukan dan bingung harus melakukan apa," paparnya.
Dia menambahkan pengusaha tengah berkoordinasi dengan pemerintah dalam menyiapkan standar operasional baru (SOP) yang nantinya akan disesuaikan dengan sektor usaha masing-masing. Ia menargetkan pada akhir Mei, SOP itu telah dirampungkan.
"Dengan demikian, pada awal Juni sebagian usaha yang diperbolehkan beroperasi dapat langsung memulai aktivitas ekonomi," jelasnya.
"Ya betul itu datanya, sektor-sektor pehotelan, sudah 430 ribu karyawan dirumahkan, lalu restoran makanan sudah merumahkan 1 juta karyawan dan tekstil 1,2 juta yang dirumahkan. Totalnya keseluruhan dari semua sektor itu ada 6 juta orang," ungkap Shinta saat di acara Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
(Baca Juga: Dampak Corona, Pengangguran Bisa Bertambah 4,22 Juta Tahun Ini)
Dia melanjutkan, banyak sekali penurunan aktivitas dan kapasitas bisnis sehingga daya tahan pengusaha kini hampir di titik penghabisan. Hal inilah yang menurutnya membuat pengusaha terpaksa memilih untuk merumahkan karyawannya.
"Karena pandemi Covid-19 ini mengubah sektor ekonomi kita yang biasanya para pengusaha untung, sekarang rugi besar, tidak ada pemasukan dan bingung harus melakukan apa," paparnya.
Dia menambahkan pengusaha tengah berkoordinasi dengan pemerintah dalam menyiapkan standar operasional baru (SOP) yang nantinya akan disesuaikan dengan sektor usaha masing-masing. Ia menargetkan pada akhir Mei, SOP itu telah dirampungkan.
"Dengan demikian, pada awal Juni sebagian usaha yang diperbolehkan beroperasi dapat langsung memulai aktivitas ekonomi," jelasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda