Catat! Standar Euro 4 untuk Kendaraan Diesel Diterapkan April 2022
Kamis, 24 Juni 2021 - 16:04 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan para pemangku kepentingan siap menerapkan kebijakan standar Euro 4 pada kendaraan diesel mulai tahun depan. Penerapan standar emisi Euro 4 itu semula dicanangkan April tahun ini.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Rencana Program Kerja PT Pertamina (Persero) terkait Supply-Demand, Jaringan Distribusi dan Kesiapan Fasilitas dalam Penyediaan Bahan Bakar Jenis Solar di Indonesia, Rabu (23/6) lalu. Rapat virtual digelar Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM ini untuk mengetahui kesiapan badan usaha migas tersebut terkait penerapan aturan ini.
Dalam rapat tersebut, PT Pertamina yang diwakili Manager Product & Service Development Sub Holding Commercial & Trading, Choerniadi Tomo menyatakan, siap memproduksi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan bilangan setana 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm dan akan menyalurkan produk dengan menggunakan saluran distribusi solar Pertamina Dex.
"Mudah-mudahan bisa siap di tanggal 1 April 2022, sesuai dengan keinginan stakeholder bersama," ujarnya melansir dari laman resmi Ditjen Migas, Kamis (24/6/2021).
Suplai Pertamina Dex dengan sulfur maksimal 50 ppm ini berasal dari 4 kilang yaitu dari RU II Dumai, RU V Balikpapan, RU VI Balongan dan RU IV Cilacap. "Rencananya pada bulan Agustus ini sudah bisa memproduksi melalui refinery Dumai dan Balikpapan. Kami akan memproduksi sekitar 100 juta barel di masing-masing refinery," tuturnya.
Dia memaparkan, sebaran availability Pertamina Dex di kabupaten/kota masing-masing provinsi dengan target 2.055 outlet pada 31 Desember 2021. Jumlah ini akan meningkat pada April 2022. "Sedangkan untuk 4 daerah yang belum menyediakan Pertamina Dex, kami juga memastikan produk tersebut akan siap pada tahun 2021 yaitu di Tarakan, Ternate, Jayapura dan Ambon. Kalau masih ada daerah lain yang belum siap, kami akan kirimkan dalam bentuk kemasan jerigen," paparnya.
Adapun timeline produksi Pertamina Dex Euro 4 dimulai pada Agustus 2021. Sebagian akan disimpan di tangki yang ada, sebagian di top up di tangki Pertamina Dex eksisting yang kandungan sulfurnya sekitar 100 hingga 150 ppm.
"Pelan-pelan nanti kita replace dengan Pertamina Dex Euro 4. Sehingga kami yakini di bulan Maret, semuanya sudah bersih dari Pertamina Dex eksisting dan diganti dengan Pertamina Dex Euro 4," jelasnya.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Rencana Program Kerja PT Pertamina (Persero) terkait Supply-Demand, Jaringan Distribusi dan Kesiapan Fasilitas dalam Penyediaan Bahan Bakar Jenis Solar di Indonesia, Rabu (23/6) lalu. Rapat virtual digelar Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM ini untuk mengetahui kesiapan badan usaha migas tersebut terkait penerapan aturan ini.
Dalam rapat tersebut, PT Pertamina yang diwakili Manager Product & Service Development Sub Holding Commercial & Trading, Choerniadi Tomo menyatakan, siap memproduksi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan bilangan setana 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm dan akan menyalurkan produk dengan menggunakan saluran distribusi solar Pertamina Dex.
"Mudah-mudahan bisa siap di tanggal 1 April 2022, sesuai dengan keinginan stakeholder bersama," ujarnya melansir dari laman resmi Ditjen Migas, Kamis (24/6/2021).
Suplai Pertamina Dex dengan sulfur maksimal 50 ppm ini berasal dari 4 kilang yaitu dari RU II Dumai, RU V Balikpapan, RU VI Balongan dan RU IV Cilacap. "Rencananya pada bulan Agustus ini sudah bisa memproduksi melalui refinery Dumai dan Balikpapan. Kami akan memproduksi sekitar 100 juta barel di masing-masing refinery," tuturnya.
Dia memaparkan, sebaran availability Pertamina Dex di kabupaten/kota masing-masing provinsi dengan target 2.055 outlet pada 31 Desember 2021. Jumlah ini akan meningkat pada April 2022. "Sedangkan untuk 4 daerah yang belum menyediakan Pertamina Dex, kami juga memastikan produk tersebut akan siap pada tahun 2021 yaitu di Tarakan, Ternate, Jayapura dan Ambon. Kalau masih ada daerah lain yang belum siap, kami akan kirimkan dalam bentuk kemasan jerigen," paparnya.
Adapun timeline produksi Pertamina Dex Euro 4 dimulai pada Agustus 2021. Sebagian akan disimpan di tangki yang ada, sebagian di top up di tangki Pertamina Dex eksisting yang kandungan sulfurnya sekitar 100 hingga 150 ppm.
"Pelan-pelan nanti kita replace dengan Pertamina Dex Euro 4. Sehingga kami yakini di bulan Maret, semuanya sudah bersih dari Pertamina Dex eksisting dan diganti dengan Pertamina Dex Euro 4," jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda