Dapat Opini Disclaimer, Ini Penjelasan Dirut IBFN
Selasa, 29 Juni 2021 - 21:51 WIB
JAKARTA - Perusahaan pembiayaan, PT Intan Baruprana Finance Tbk menggelar Paparan Publik Insidentil pada Senin (28/6). Hal ini sebagaimana ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait Opini Disclaimer yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap laporan keuangan perseroan 31 Desember 2020 (audited).
Paparan Publik dihadiri seluruh anggota direksi dari emiten berkode saham IBFN tersebut, yaitu Carolina Dina Rusdiana (Direktur Utama), Alexander Reyza (Direktur) dan Mulyadi (Direktur).
Dalam Public Expose Insidentil ini, direksi IBFN memaparkan kondisi perseroan saat ini, restrukturisasi utang, kondisi kelangsungan usaha dan strategi yang akan dilakukan IBFN pada tahun 2021. Hingga akhir tahun 2020 (audited), IBFN mencatatkan kerugian bersih Rp598 miliar.
Direktur Utama IBFN, Carolina Dina Rusdiana mengungkapkan, opini "disclaimer" yang diberikan oleh KAP adalah akibat dari penambahan pencadangan (impairment) yang cukup tinggi. Sehingga, IBFN mengalami peningkatan kerugian yang signifikan dan menyebabkan terjadinya pelanggaran rasio-rasio terkait permodalan yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kendati demikian, pihaknya masih optimis pada tahun 2021 IBFN bisa mendapatkan investor baru yang bisa membawa dana segar guna menambah modal kerja Perseroan.
“IBFN membuka kesempatan untuk menggandeng para investor yang tertarik menjalin kemitraan strategis bersama IBFN. Hal ini merupakan salah satu upaya IBFN untuk bersinergi dengan semua pihak agar bisa bersama-sama mendorong kembali roda perekonomian nasional. Bersama-sama kita bisa menjadi penggerak pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam hal financing," ujarnya, dikutip Selasa (29/6/2021).
Selain itu, lanjut dia, pada tahun ini IBFN juga akan fokus pada perbaikan rasio-rasio keuangan khususnya yang terkait dengan permodalan agar dapat memenuhi ketentuan OJK.
"IBFN berharap dengan masuknya investor strategis dan adanya dukungan penuh dari Pemegang Saham dan Para Kreditur, maka IBFN dapat menjaga kelangsungan usahanya dan melakukan pengembangan bisnis," pungkasnya.
Sebagai informasi, IBFN merupakan salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia yang memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja. IBFN merupakan bagian dari INTA Group yang berkecimpung lebih dari 4 dekade dalam bisnis alat berat.
Paparan Publik dihadiri seluruh anggota direksi dari emiten berkode saham IBFN tersebut, yaitu Carolina Dina Rusdiana (Direktur Utama), Alexander Reyza (Direktur) dan Mulyadi (Direktur).
Dalam Public Expose Insidentil ini, direksi IBFN memaparkan kondisi perseroan saat ini, restrukturisasi utang, kondisi kelangsungan usaha dan strategi yang akan dilakukan IBFN pada tahun 2021. Hingga akhir tahun 2020 (audited), IBFN mencatatkan kerugian bersih Rp598 miliar.
Direktur Utama IBFN, Carolina Dina Rusdiana mengungkapkan, opini "disclaimer" yang diberikan oleh KAP adalah akibat dari penambahan pencadangan (impairment) yang cukup tinggi. Sehingga, IBFN mengalami peningkatan kerugian yang signifikan dan menyebabkan terjadinya pelanggaran rasio-rasio terkait permodalan yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kendati demikian, pihaknya masih optimis pada tahun 2021 IBFN bisa mendapatkan investor baru yang bisa membawa dana segar guna menambah modal kerja Perseroan.
“IBFN membuka kesempatan untuk menggandeng para investor yang tertarik menjalin kemitraan strategis bersama IBFN. Hal ini merupakan salah satu upaya IBFN untuk bersinergi dengan semua pihak agar bisa bersama-sama mendorong kembali roda perekonomian nasional. Bersama-sama kita bisa menjadi penggerak pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam hal financing," ujarnya, dikutip Selasa (29/6/2021).
Selain itu, lanjut dia, pada tahun ini IBFN juga akan fokus pada perbaikan rasio-rasio keuangan khususnya yang terkait dengan permodalan agar dapat memenuhi ketentuan OJK.
"IBFN berharap dengan masuknya investor strategis dan adanya dukungan penuh dari Pemegang Saham dan Para Kreditur, maka IBFN dapat menjaga kelangsungan usahanya dan melakukan pengembangan bisnis," pungkasnya.
Sebagai informasi, IBFN merupakan salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia yang memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja. IBFN merupakan bagian dari INTA Group yang berkecimpung lebih dari 4 dekade dalam bisnis alat berat.
(ind)
tulis komentar anda