Hingga Akhir Juni, Pembangunan Fisik RDMP Kilang Balikpapan Capai 35,74%

Rabu, 30 Juni 2021 - 14:46 WIB
Perrtamina terus mengejar pembangunan RDMP Kilang Balikpapan sesuai target. Foto/Ist
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus melanjutkan proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni pengembangan kilang minyak dan petrokimia di Balikpapan.

Sejak membentuk Subholding Refining and Petrochemical (R&P), Pertamina memfokuskan pelaksanaan proyek ini kepada PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai perusahaan induk bisnis kilang minyak dan petrokimia agar proyek RDMP Balikpapan berjalan lebih cepat.



Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT KPI Ifki Sukarya mengatakan, proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-lawe merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).



Proyek RDMP Kilang Balikpapan terdiri dari dua fase. Pada fase 1 yang ditargetkan selesai pada 2024, RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260 kilo barrel per day/kbpd (ribu barel per hari) menjadi 360 kbpd dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V. Produk standar Euro V sendiri memiliki keunggulan yang utama yaitu lebih ramah lingkungan dengan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas dengan tingkat konsumsi yang lebih hemat.

"Pada fase 2 yang ditargetkan selesai pada 2026, proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan fleksibilitas pasokan minyak mentah sehingga kilang akan mampu mengolah minyak mentah yang lebih banyak tersedia di pasaran dengan harga lebih ekonomis, yaitu minyak mentah asam (sour crude) dengan kandungan belerang (sulfur) sebanyak 2%," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).

Dalam proyek ini, terdapat juga pengembangan sejumlah fasilitas pendukung di Terminal Lawe-Lawe, yaitu pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1 juta barel, pembangunan fasilitas penerimaan pasokan minyak mentah dari kapel tanker yang disebut Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 deadweight tonnage (tonase bobot mati), serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe dan dan dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan.



Ifki melanjutkan, hingga akhir Juni RDMP Kilang Balikpapan telah mengalami kemajuan pembangunan fisik sebesar 35,74%. PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) sebagai penanggung jawab proyek telah melaksanakan acceleration meeting dengan joint operation (JO) pelaksana proyek.

Proyek RDMP Balikpapan juga telah mencapai sejumlah tonggak pencapaian (milestones) di RDMP Balikpapan. "Hingga akhir triwulan 1 kemarin, proyek telah mencapai beberapa milestones, yakni Delivery 3 Units of Boiler (pada Februari 2021); Delivery Alkylation Reactor (Maret 2021)," jelas Ifki.

Menurut Ifki, pada triwulan II tahun ini, milestones yang telah dicapai adalah Operational Acceptance Relokasi Flare (April 2021) dan delivery 5 unit Steam Turbine Generator (Juni 2021).

"Demi kemandirian energi negeri dan untuk menjaga profitabilitas Kilang Balikpapan, RDMP tetap harus melaju cepat dengan langkah yang tepat. Kilang untung, bangsa untung," tandasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More