Pencapaian Bursa Efek Indonesia Selama 29 Tahun Perjalannya
Selasa, 13 Juli 2021 - 20:55 WIB
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29. Selama 29 tahun perjalanannya, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian yang membanggakan untuk perkembangan Pasar Modal Indonesia . Milestone BEI setelah diprivatisasi pada 13 Juli 1992 adalah diberlakukannya Otomasi Perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS).
Kemudian, penerapan Remote Trading di pasar modal berhasil diimplementasikan pada 28 Maret 2002. Menandai pencapaian berikutnya, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI. Perkembangan JATS pada 2009 menciptakan milestone berikutnya, yaitu Implementasi JATS Next Generation (Next-G).
BEI meluncurkan Extensible Business Reporting Language (XBRL) pada 22 Juni 2015, dan mulai mensosialisasikan Kampanye Yuk Nabung Saham pada tahun 2015. Selain itu, BEI melakukan Margin Trading Regulation Easing pada 2017 dan Implementasi Penyelesaian Transaksi T+3 ke T+2 pada 2018.
Selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2017-2019, BEI menerima penghargaan HR Asia Best Companies to Work. Pada 2019, BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange, menambah papan baru perdagangan, yaitu Papan Akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value30 dan IDX Growth30, serta merelaksasi Exchange-Traded Fund (ETF).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 1,02 persen pada level 6.039,84 sampai dengan 9 Juli 2021 yang lalu dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi hingga awal Juli mencapai Rp13,3 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 18,8 juta saham.
Selain itu, peningkatan dialami oleh frekuensi transaksi harian lebih dari 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kali, menempati posisi pertama di ASEAN.
Sampai dengan 9 Juli 2021, BEI telah berhasil menorehkan pencatatan efek baru yang terdiri dari 26 pencatatan efek saham, 3 obligasi baru, 1 ETF baru, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA). Data sampai dengan Juni 2021, jumlah investor telah mengalami peningkatan 44 persen menjadi 5,6 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID).
Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 48 persen menjadi 2,5 juta investor saham. Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia.
Kemudian, penerapan Remote Trading di pasar modal berhasil diimplementasikan pada 28 Maret 2002. Menandai pencapaian berikutnya, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI. Perkembangan JATS pada 2009 menciptakan milestone berikutnya, yaitu Implementasi JATS Next Generation (Next-G).
BEI meluncurkan Extensible Business Reporting Language (XBRL) pada 22 Juni 2015, dan mulai mensosialisasikan Kampanye Yuk Nabung Saham pada tahun 2015. Selain itu, BEI melakukan Margin Trading Regulation Easing pada 2017 dan Implementasi Penyelesaian Transaksi T+3 ke T+2 pada 2018.
Selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2017-2019, BEI menerima penghargaan HR Asia Best Companies to Work. Pada 2019, BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange, menambah papan baru perdagangan, yaitu Papan Akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value30 dan IDX Growth30, serta merelaksasi Exchange-Traded Fund (ETF).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 1,02 persen pada level 6.039,84 sampai dengan 9 Juli 2021 yang lalu dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi hingga awal Juli mencapai Rp13,3 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 18,8 juta saham.
Selain itu, peningkatan dialami oleh frekuensi transaksi harian lebih dari 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kali, menempati posisi pertama di ASEAN.
Sampai dengan 9 Juli 2021, BEI telah berhasil menorehkan pencatatan efek baru yang terdiri dari 26 pencatatan efek saham, 3 obligasi baru, 1 ETF baru, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA). Data sampai dengan Juni 2021, jumlah investor telah mengalami peningkatan 44 persen menjadi 5,6 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID).
Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 48 persen menjadi 2,5 juta investor saham. Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda