Dari Washington DC, Bahlil Bawa Pulang Komitmen Investasi USD350 Juta

Rabu, 14 Juli 2021 - 19:26 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengantongi, komitmen investasi sebesar USD350 Juta usai menyambangi Washington DC dalam rangkaian kunjungan kerja ke AS. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill pada hari Senin pagi (12/7) di Washington DC dalam rangkaian kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS).

Bahlil mengatakan, bahwa Indonesia saat ini telah memasuki babak baru setelah dilakukan perubahan fundamental. Setelah pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) yang merupakan gabungan dari 79 Undang-Undang, Pemerintah Indonesia mengimplementasikannya secara bertahap agar iklim investasi semakin kondusif.

“BKPM juga sudah menjadi Kementerian dan mendapat kewenangan penuh untuk menerbitkan perizinan berusaha secara terpusat. Hal ini dalam rangka memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi, dan transparansi,” kata Bahlil di Jakarta, Rabu (14/7/2021).



Menteri Investasi/Kepala BKPM juga kembali mengingatkan bahwa sesuai dengan amanat UU Cipta Kerja, bahwa investor besar memiliki kewajiban untuk berkolaborasi dengan pengusaha UMKM setempat di daerah supaya dapat tumbuh bersama-sama.



“Kami mengapresiasi kehadiran Cargill yang sudah cukup lama di Indonesia dan telah berkontribusi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tim Kementerian Investasi siap membantu merealisasikan rencana investasi Cargill selanjutnya,” imbuh Bahlil

Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill memaparkan, prospek diversifikasi investasi Cargill di Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menurut David masih merupakan tujuan investasi yang sangat atraktif.

David juga menyampaikan, bahwa Cargill yang telah berada di Indonesia sejak tahun 1974, memiliki rencana perluasan dan investasi baru dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang senilai USD350 juta.

Rencana investasi ini terdiri atas perluasan usaha USD50 juta; pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai USD100 juta yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022. Ditambah fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai USD200 juta yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More