PLN Sudah Salurkan Bantuan Rp983 Juta di 6 Provinsi Pulau Sulawesi
Kamis, 15 Juli 2021 - 15:17 WIB
MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui program PLN Peduli menyalurkan Rp938 Juta untuk program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), di 6 Provinsi Pulau Sulawesi, 42% diantara masuk ke dalam program Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan.
Selain Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, PLN UIP Sulawesi masih memiliki 4 program untuk penyaluran TJSL yaitu Bantuan Pelestarian Alam, Peduli Lingkungan, Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, Bantuan Pendidikan/Pelatihan, Bantuan Pengembangan Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial dan Bantuan Saran Ibadah & Kegiatan Keagamaan.
“Penyaluran program Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, di masa pandemi seperti sekarang, banyak usaha yang sangat membutuhkan untuk dapat bertahan. Lebih dari 42% dari total bantuan kami memfokuskan untuk pengentasan Kimiskinan,” tutur Nur Akhsin Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Sulawesi
Sekitar Rp400 Juta PLN UIP Sulawesi salurkan untuk bantu 13 UMKM yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Pemberian alat kerja, pelatihan dan pemberian modal merupakan bentuk bantuan yang diberikan oleh PLN kepada 13 UMKM.
Nur Akhsin menambahkan sektor wisata, sektor industri rumah tangga, dan sektor pertanian merupakan 3 Sektor UMKM yang menjadi program prioritas PLN UIP Sulawesi. "Ketiga sektor usaha tersebut harus masuk ke dalam ring satu pada pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK),” jelanya.
Budiman, Kepala Desa Lampoko di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan telah menerima 2 unit traktor senilai Rp90 juta.
“Kami ucapkan Terimakasih Kepada PLN karena Telah membantu kelompok tani di Desa Lampoko. Bantuan ini sangatlah meringankan petani dalam mengelola lahan pertanian. Besar harapan kami bantuan dapat terus berkelanjutan hingga kami dapat mandiri,” katanya.
Bantuan yang diterima mendorong petani di Desa Lampoko menjadi lebih produktif dalam mengelola lahan, kurang lebih 8.2 Hektar Tanah bisa di garap oleh para petani yang awalnya hanya 4,5 Hektar tanah.
Satu hektar tanah kata dia, bisa menghasilkan 14 ton bawang merah dengan harga jual berkisar 13rb – 17rb/Kg, dengan begitu dalam satu hektar tanah dapat menghasilkan 238 juta.
"Jika kita total dengan 8.2 hektar maka 1,9 Miliar yang kami dapat dalam satu kali panen. Satu tahun kita dapat memanen 2 kali bawang merah total dalam satu tahun bisa mencapai 3,8 Miliar, yang awalnya 2.1 Miliar terdapat peningkatan sekitar 1.6 Milir berkat bantuan dari PLN ,” tutup Budiman.
Selain Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, PLN UIP Sulawesi masih memiliki 4 program untuk penyaluran TJSL yaitu Bantuan Pelestarian Alam, Peduli Lingkungan, Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, Bantuan Pendidikan/Pelatihan, Bantuan Pengembangan Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial dan Bantuan Saran Ibadah & Kegiatan Keagamaan.
“Penyaluran program Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, di masa pandemi seperti sekarang, banyak usaha yang sangat membutuhkan untuk dapat bertahan. Lebih dari 42% dari total bantuan kami memfokuskan untuk pengentasan Kimiskinan,” tutur Nur Akhsin Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Sulawesi
Sekitar Rp400 Juta PLN UIP Sulawesi salurkan untuk bantu 13 UMKM yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Pemberian alat kerja, pelatihan dan pemberian modal merupakan bentuk bantuan yang diberikan oleh PLN kepada 13 UMKM.
Nur Akhsin menambahkan sektor wisata, sektor industri rumah tangga, dan sektor pertanian merupakan 3 Sektor UMKM yang menjadi program prioritas PLN UIP Sulawesi. "Ketiga sektor usaha tersebut harus masuk ke dalam ring satu pada pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK),” jelanya.
Budiman, Kepala Desa Lampoko di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan telah menerima 2 unit traktor senilai Rp90 juta.
“Kami ucapkan Terimakasih Kepada PLN karena Telah membantu kelompok tani di Desa Lampoko. Bantuan ini sangatlah meringankan petani dalam mengelola lahan pertanian. Besar harapan kami bantuan dapat terus berkelanjutan hingga kami dapat mandiri,” katanya.
Bantuan yang diterima mendorong petani di Desa Lampoko menjadi lebih produktif dalam mengelola lahan, kurang lebih 8.2 Hektar Tanah bisa di garap oleh para petani yang awalnya hanya 4,5 Hektar tanah.
Satu hektar tanah kata dia, bisa menghasilkan 14 ton bawang merah dengan harga jual berkisar 13rb – 17rb/Kg, dengan begitu dalam satu hektar tanah dapat menghasilkan 238 juta.
"Jika kita total dengan 8.2 hektar maka 1,9 Miliar yang kami dapat dalam satu kali panen. Satu tahun kita dapat memanen 2 kali bawang merah total dalam satu tahun bisa mencapai 3,8 Miliar, yang awalnya 2.1 Miliar terdapat peningkatan sekitar 1.6 Milir berkat bantuan dari PLN ,” tutup Budiman.
(agn)
tulis komentar anda