Industri Terus Tumbuh, Menperin Dorong Perluasan Eskpor

Senin, 19 Juli 2021 - 08:20 WIB
Seiring meningkatnya kinerja ekspor industri pengolahan, pemerintah akan memperluas pasar ke Eropa Timur dan pasar non tradisional lainnya. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pemerintah menyatakan bahwa industri pengolahan terus menunjukkan kinerja positif dengan meningkatnya capaian ekspor di tengah tahun pertama 2021. Pada periode Januari-Juni 2021, pengapalan sektor tersebut mencapai USD81,07 miliar, meningkat 33,45% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada semester I/2021 ini, industri pengolahan pun tetap memberikan kontribusi terbesar hingga 78,80% dari total ekspor nasional yang mencapai USD102,87 miliar. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, di tengah tekanan pandemi, ekspor industri pengolahan pada Juni 2021 mencapai USD14,08 miliar, meningkat 9,7% dari bulan Mei 2021 (USD12,83 miliar).





Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan, peningkatan ekspor ini diharapkan turut mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional. "Pemerintah terus berupaya agar sektor industri dapat terus produktif dan berdaya saing, untuk dapat memenuhi permintaan pasar serta berkontribusi meringankan dampak pandemi terhadap perekonomian," ujar Agus Gumiwang di Jakarta, Senin (19/7/2021).

Capaian ekspor sektor industri pengolahan yang pada Juni 2021 sebesar USD14,08 miliar atau berkontribusi 75,91% terhadap total ekspor nasional yang mencapai USD18,55 miliar ini menurutnya menandai besarnya sektor industri pengolahan terhadap kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan pada periode ini.

"Proporsi ekspor yang besar dari sektor industri pengolahan menunjukkan pergeseran ekspor Indonesia dari komoditas primer ke produk manufaktur yang punya nilai tambah tinggi," imbuh Menperin.



Sektor industri manufaktur dengan kinerja ekspor yang mendominasi ekspor di bulan Juni 2021 antara lain industri besi dan baja dengan nilai USD1,99 miliar, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati (USD1,89 miliar), mesin dan perlengkapan elektrik (USD1 miliar), kendaraan dan bagiannya (USD734,6 juta), serta karet dan barang dari karet (USD605 juta).

Lebih lanjut, Menperin mengatakan, strategi peningkatan ekspor dilakukan dengan memperluas pasar, termasuk ke negara-negara tujuan nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Selain itu, kerja sama ekonomi komprehensif serta perjanjian perdagangan bilateral dan regional perlu dioptimalkan meningkatkan akses pasar produk industri nasional.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More