Menko Airlangga Meminta Dukungan Ulama dalam Mengatasi Pandemi Covid-19
Jum'at, 23 Juli 2021 - 14:38 WIB
JAKARTA - Pemerintah meminta dukungan dari para ulama dan tokoh agama untuk berperan aktif bersama pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Hal ini terutama dalam mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam acara Istighosah dan Shalawat Nariyah Menjelang Wukuf Arafah dengan tema 'Badai Covid-19 Pasti Berlalu: Indonesia Sehat dan Ekonomi Bangkit' secara daring yang dilaksanakan Majelis Dzikir dan Shalawat Ahlul Hidayah (AH) bersama para habib dan ulama se-Indonesia, Minggu (18/7/2021).
"Pemerintah meminta agar PPKM ini terus didorong oleh para habib, kyai, ulama, dan kuncinya tentu kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini prokes kesehatan menekan mobilitas masyarakat di luar rumah," katanya.
Menko Airlangga mengatakan, kebijakan PPKM yang ketat atau darurat di beberapa daerah ini dilakukan demi mengendalikan Covid-19 yang belum mereda. Kebijakan ini juga untuk menahan ketersediaan rumah sakit agar ada kesiapan untuk menampung mereka yang terpapar Covid-19.
"Oleh karena itu, proses konsolidasi ini memerlukan peredaman dari mobilitas atau pergerakan di masyarakat. Kita tahu dari berbagai data, memang klaster terbanyak ada di keluarga, oleh karena itu, harus dijaga di keluarga juga, sehingga tentunya kita melihat di Jawa ini menjadi salah satu pusat penyebaran Covid," tutur Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian itu juga meminta agar para habaib, kyai dan ulama mendoakan agar pandemi Covid-19 di dunia, khususnya Indonesia segera berakhir.
Doa bersama ini dilakukan jelang Wukuf Arafah. Di mana dalam Islam mengajarkan bahwa pada waktu arafah Allah akan mengabulkan segala doa yang dipanjatkan umatnya. Apalagi Indonesia saat ini tengah menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
Acara tersebut dihadiri oleh 33 ulama khos dari seluruh Nusantara, juga seluruh pengurus Majelis Ahlul Hidayah yang tersebar di berbagai negara. CM
Demikian disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam acara Istighosah dan Shalawat Nariyah Menjelang Wukuf Arafah dengan tema 'Badai Covid-19 Pasti Berlalu: Indonesia Sehat dan Ekonomi Bangkit' secara daring yang dilaksanakan Majelis Dzikir dan Shalawat Ahlul Hidayah (AH) bersama para habib dan ulama se-Indonesia, Minggu (18/7/2021).
"Pemerintah meminta agar PPKM ini terus didorong oleh para habib, kyai, ulama, dan kuncinya tentu kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini prokes kesehatan menekan mobilitas masyarakat di luar rumah," katanya.
Menko Airlangga mengatakan, kebijakan PPKM yang ketat atau darurat di beberapa daerah ini dilakukan demi mengendalikan Covid-19 yang belum mereda. Kebijakan ini juga untuk menahan ketersediaan rumah sakit agar ada kesiapan untuk menampung mereka yang terpapar Covid-19.
"Oleh karena itu, proses konsolidasi ini memerlukan peredaman dari mobilitas atau pergerakan di masyarakat. Kita tahu dari berbagai data, memang klaster terbanyak ada di keluarga, oleh karena itu, harus dijaga di keluarga juga, sehingga tentunya kita melihat di Jawa ini menjadi salah satu pusat penyebaran Covid," tutur Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian itu juga meminta agar para habaib, kyai dan ulama mendoakan agar pandemi Covid-19 di dunia, khususnya Indonesia segera berakhir.
Doa bersama ini dilakukan jelang Wukuf Arafah. Di mana dalam Islam mengajarkan bahwa pada waktu arafah Allah akan mengabulkan segala doa yang dipanjatkan umatnya. Apalagi Indonesia saat ini tengah menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
Acara tersebut dihadiri oleh 33 ulama khos dari seluruh Nusantara, juga seluruh pengurus Majelis Ahlul Hidayah yang tersebar di berbagai negara. CM
(ars)
tulis komentar anda