Ojo Ngawur, Begini Tips Ngutang Cerdas Cepat Lunas
Rabu, 04 Agustus 2021 - 20:50 WIB
JAKARTA - Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini, mengatakan terdapat syarat yang harus dipenuhi ketika Anda mau berutang. Pasalnya, tidak sedikit orang ketika berutang namun tidak bisa melunasinya kembali. Pertama, kebutuhan apa yang diperlukan hingga harus berutang. Kedua, seseorang harus bisa membayar utang tersebut. Menurut Mike, jika dua hal tersebut tidak terpenuhi, sebaiknya Anda tidak mencoba untuk berutang.
"Pertama, ada kebutuhannya dulu ga ngutang. Yang kedua, bisa bayarnya ga? Kalau dua itu tidak terpenuhi, jangan coba-coba ambil utangan ya. Baik utang melalui bank, online, ataupun fintech," katanya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Mike menjelaskan, seseorang bisa berutang apabila memang ada kebutuhannya. Adapun kebutuhan yang dimaksud bukan untuk kebutuhan konsumsi, seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kebutuhannya juga tergantung kasusnya apa. Kalau kebutuhannya hanya untuk konsumsi ya, misalnya membeli kebutuhan pokok sehari-hari seperti belanja dapur. Itu disarankan jauhi berutang untuk kebutuhan sehari-hari," jelas dia.
Lanjutnya, berapa pun penghasilan yang didapat seseorang, apabila total pengeluaran lebih besar daripada penghasilan, itu akan memberikan dampak yang berbahaya. "Misalnya mau makan kita ngutang, wah itu pasti ada masalah dengan keuangan Anda. Berapa pun sebenarnya penghasilan kita, kalau kita punya pengeluaran lebih besar daripada penghasilan kita, maka dampaknya itu bisa berbahaya karena akan mendorong kita untuk berutang," ucap Mike.
Mike menambahkan, berutang itu jika seseorang membeli aset, misalnya seperti rumah. Selain itu, jika seseorang mempunyai penghasilan tetapi ada pengeluaran yang sangat besar yang bersifat urgent. "Utang itu hanya jika Anda membeli aset seperti rumah. Utang itu kalau misalnya Anda tetap punya penghasilan tapi ada pengeluaran yang sangat besar, jadi sifatnya urgent. Contohnya, seperti Anda masuk rumah sakit, ada pembayaran rumah sakit yang sangat besar, itu karena kondisi penyakitnya cukup parah misalnya," tandas dia.
"Pertama, ada kebutuhannya dulu ga ngutang. Yang kedua, bisa bayarnya ga? Kalau dua itu tidak terpenuhi, jangan coba-coba ambil utangan ya. Baik utang melalui bank, online, ataupun fintech," katanya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Mike menjelaskan, seseorang bisa berutang apabila memang ada kebutuhannya. Adapun kebutuhan yang dimaksud bukan untuk kebutuhan konsumsi, seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kebutuhannya juga tergantung kasusnya apa. Kalau kebutuhannya hanya untuk konsumsi ya, misalnya membeli kebutuhan pokok sehari-hari seperti belanja dapur. Itu disarankan jauhi berutang untuk kebutuhan sehari-hari," jelas dia.
Lanjutnya, berapa pun penghasilan yang didapat seseorang, apabila total pengeluaran lebih besar daripada penghasilan, itu akan memberikan dampak yang berbahaya. "Misalnya mau makan kita ngutang, wah itu pasti ada masalah dengan keuangan Anda. Berapa pun sebenarnya penghasilan kita, kalau kita punya pengeluaran lebih besar daripada penghasilan kita, maka dampaknya itu bisa berbahaya karena akan mendorong kita untuk berutang," ucap Mike.
Mike menambahkan, berutang itu jika seseorang membeli aset, misalnya seperti rumah. Selain itu, jika seseorang mempunyai penghasilan tetapi ada pengeluaran yang sangat besar yang bersifat urgent. "Utang itu hanya jika Anda membeli aset seperti rumah. Utang itu kalau misalnya Anda tetap punya penghasilan tapi ada pengeluaran yang sangat besar, jadi sifatnya urgent. Contohnya, seperti Anda masuk rumah sakit, ada pembayaran rumah sakit yang sangat besar, itu karena kondisi penyakitnya cukup parah misalnya," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda