Blok Rokan Resmi Jadi Aset Negara, Arifin Tasrif Minta PHR Agresif
Senin, 09 Agustus 2021 - 07:34 WIB
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT. Pertamina Hulu Rokan (PT. PHR) untuk memegang komitmennya dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi WK Rokan. Hal ini setelah pengelola Blok Rokan beralih dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT. Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PHR mulai Senin, 9 Agustus 2021
"Pada kesempatan ini izinkan saya berpesan kepada Pertamina agar memenuhi segala Komitmen yang telah tertuang pada Kontrak Kerja Sama yang telah ditandatangani dan bekerja lebih keras lagi dalam menjaga serta meningkatkan produksi Migas di WK Rokan," kata Arifin di Jakarta, Senin (9/8/2021).
Diungkapkan Arifin, berdasarkan kesepakatan bersama yang dicanangkan, alih kelola ini akan tetap membawa produksi WK Rokan terus meningkat. Tujuan ini akan dapat terealisasi apabila PT. PHR melakukan investasi pengeboran yang masif.
"Saya berharap agar PT. PHR mengajukan usulan kegiatan peningkatan produksi yang agresif untuk sisa tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya. Ini harus menjadi komitmen Pertamina, mengingat Wilayah Kerja Rokan merupakan salah satu WK terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang," ungkap Arifin.
WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 Miliar barel minyak (dari tahun 1951 sampai tahun 2021), dengan produksi rata-rata tahun 2021 hingga Juli 2021 sebesar 160,5 ribu barel minyak per hari untuk minyak bumi atau sekitar 24% dari produksi nasional dan 41 MMSCFD untuk gas bumi.
Menindaklanjuti pesan Menteri ESDM, Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengatakan, amanah yang diberikan Pemerintah untuk mengelola WK Rokan akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Kontribusi 24% WK Rokan untuk produksi migas nasional, Pertamina akan berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia," ujar Nicke.
Menurut Nicke, pengelolaan WK Rokan kepada Pertamina sebagai perusahaan BUMN tentu akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi negara, baik dari sisi pengelolaan maupun dari sisi penerimaan negara. Sekaligus akan memperkuat posisi Pertamina khususnya Pertamina Hulu Rokan yang akan berperan menjadi lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.
"Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 milyar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030. Oleh karenanya, selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut," ungkap Nicke.
"Pada kesempatan ini izinkan saya berpesan kepada Pertamina agar memenuhi segala Komitmen yang telah tertuang pada Kontrak Kerja Sama yang telah ditandatangani dan bekerja lebih keras lagi dalam menjaga serta meningkatkan produksi Migas di WK Rokan," kata Arifin di Jakarta, Senin (9/8/2021).
Diungkapkan Arifin, berdasarkan kesepakatan bersama yang dicanangkan, alih kelola ini akan tetap membawa produksi WK Rokan terus meningkat. Tujuan ini akan dapat terealisasi apabila PT. PHR melakukan investasi pengeboran yang masif.
"Saya berharap agar PT. PHR mengajukan usulan kegiatan peningkatan produksi yang agresif untuk sisa tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya. Ini harus menjadi komitmen Pertamina, mengingat Wilayah Kerja Rokan merupakan salah satu WK terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang," ungkap Arifin.
WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 Miliar barel minyak (dari tahun 1951 sampai tahun 2021), dengan produksi rata-rata tahun 2021 hingga Juli 2021 sebesar 160,5 ribu barel minyak per hari untuk minyak bumi atau sekitar 24% dari produksi nasional dan 41 MMSCFD untuk gas bumi.
Menindaklanjuti pesan Menteri ESDM, Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengatakan, amanah yang diberikan Pemerintah untuk mengelola WK Rokan akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Kontribusi 24% WK Rokan untuk produksi migas nasional, Pertamina akan berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia," ujar Nicke.
Menurut Nicke, pengelolaan WK Rokan kepada Pertamina sebagai perusahaan BUMN tentu akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi negara, baik dari sisi pengelolaan maupun dari sisi penerimaan negara. Sekaligus akan memperkuat posisi Pertamina khususnya Pertamina Hulu Rokan yang akan berperan menjadi lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.
"Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 milyar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030. Oleh karenanya, selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut," ungkap Nicke.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda