Blok Rokan Sudah Sah Jadi Aset Milik Pertamina

Senin, 09 Agustus 2021 - 05:53 WIB
loading...
Blok Rokan Sudah Sah Jadi Aset Milik Pertamina
erhitung sejak 9 Agustus 2021, operasional Blok Rokan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak usaha Pertamina. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Blok Rokan atau wilayah kerja rokan resmi menjadi aset PT Pertamina (Persero). Terhitung sejak 9 Agustus 2021, operasional Blok Rokan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) , anak usaha Pertamina.



Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mencatat, untuk memastikan kelancaran proses alih kelola, Pertamina melalui PHR sudah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi.

Terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial , komersial, asset supply chain management serta IT.

“Hal yang tidak kalah penting dalam proses alih kelola ini, kami mengingatkan kembali mengenai high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses kehandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian kita semua,” ujar Nicke dalam gelaran seremoni alih wilayah kerja Rokan.

Manajemen optimis dapat menjalankan dan mengelola Blok Rokan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Pertamina juga memiliki tugas lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 miliar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030.

"Selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut,” katanya.



Hingga akhir tahun 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Pada 2022 mendatang, PHR juga merencanakan pengeboran 500 sumur baru.

Langkah tersebut merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara wilayah kerja migas lain di Indonesia. Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran, sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2800 seconds (0.1#10.140)