Beredar Beras Bansos Tak Layak Konsumsi, Buwas Minta Maaf

Selasa, 10 Agustus 2021 - 10:28 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang kerap disapa Buwas langsung meminta maaf kepada masyarakat menyusul adanya insiden beras bantuan sosial (bansos) yang tidak layak konsumsi. Beras bansos tak layak makan tersebut diketahui beredar di sejumlah daerah.



Buwas menegaskan bahwa Bulog bekerja sungguh-sungguh tanpa ada kepentingan lain saat menerima amanat pemerintah untuk mendistribusikan beras bansos selama penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.



"Kalaupun ada warga yang sempat menerima beras yang betul-betul berasal dari Bulog dengan kondisi tidak layak, kami Perum Bulog meminta maaf dengan setulusnya," ujar Buwas, Selasa (10/8/2021).

Buwas pun memastikan bahwa manajemen Bulog berkomitmen menyukseskan program beras bansos selama PPKM, yang ditujukan untuk 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Dia menegaskan bahwa beras tak layak konsumsi sudah ditarik dan digantikan dengan beras kualitas baik.

Saat ini, kata dia, Bulog terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial selaku pemberi tugas, PT Pos Indonesia selaku transporter, pemerintah daerah, aparat kepolisian dan TNI, hingga Satgas Pangan. Koordinasi tersebut untuk meningkatkan pengawasan, termasuk upaya menekan faktor-faktor yang berada di luar kendali manusia seperti cuaca maupun potensi kejahataan lainnya.



"Program bantuan beras PPKM adalah tugas yang diberikan negara melalui Kemensos dan Bulog. Kami berjuang agar pelaksanannya berjalan baik, lancar, tepat kualitas dan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Tidak ada niatan dari Perum Bulog sama sekali untuk mengecewakan warga penerima bantuan beras PPKM. Sama sekali tidak pernah terlintas," tandasnya.

Adapun realisasi penyaluran beras bansos untuk PPKM tahap pertama untuk 20 juta KPM tercatat sudah hampir mencapai 100%.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More