Harga Hunian Naik di Kuartal II, KPR Jadi Pilihan Utama Konsumen
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 12:25 WIB
JAKARTA - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa harga properti residensial tumbuh meningkat pada kuartal II/2021.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal II/2021 tercatat 1,49% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,35% (yoy). Harga properti residensial primer diprakirakan tumbuh lebih terbatas pada kuartal III/2021 sebesar 1,12% (yoy).
"Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal II/2021 mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 10,01% (yoy) pada kuartal II/2021, menurun dari 13,95% (yoy) pada kuartal sebelumnya," kata Erwin di Jakarta, Jumat (13/8/2021).
Dia menambahkan, penurunan penjualan properti yang lebih dalam tertahan oleh penjualan properti tipe rumah menengah yang tetap mengalami pertumbuhan positif.
Sementara itu berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari nonperbankan untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal II/2021, sebesar 66,45% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
"Sementara dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,08% dari total pembiayaan," bebernya.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal II/2021 tercatat 1,49% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,35% (yoy). Harga properti residensial primer diprakirakan tumbuh lebih terbatas pada kuartal III/2021 sebesar 1,12% (yoy).
"Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal II/2021 mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 10,01% (yoy) pada kuartal II/2021, menurun dari 13,95% (yoy) pada kuartal sebelumnya," kata Erwin di Jakarta, Jumat (13/8/2021).
Dia menambahkan, penurunan penjualan properti yang lebih dalam tertahan oleh penjualan properti tipe rumah menengah yang tetap mengalami pertumbuhan positif.
Sementara itu berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari nonperbankan untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal II/2021, sebesar 66,45% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
"Sementara dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,08% dari total pembiayaan," bebernya.
(ind)
tulis komentar anda