Akan Diresmikan Jokowi, Mentan SYL Tinjau Industri Pengolahan Porang di Madiun
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 15:31 WIB
MADIUN - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus menggairahkan industri pengolahan porang guna menjamin kesejahteraan petani dan menambah nilai ekspor pertanian. Oleh karena itu, Mentan SYL kembali mengunjungi industri pengolahan porang di Madiun, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). Kunjungan ini dalam rangka mempersiapkan peresmian yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya bersama Bupati Madiun dan jajaran eselon 1 Kementan dan stakeholder yang lain, hari ini datang ke industri porang di Madiun untuk persiapan kehadiran Bapak Presiden untuk melakukan peresmian industri dan sekaligus peletakan batu pertama untuk industri lanjutan, industri beras porang,” kata Mentan SYL pada kunjungan tersebut bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro.
(Baca juga:Miliki Potensi Besar, Pengembangan Tanaman Porang Terus Dilakukan)
SYL menegaskan porang menjadi komoditas pilihan Presiden Jokowi untuk menjadi komoditas andalan baru di Indonesia khususnya dalam rangka membuat alur ekspor yang lebih beragam dan lebih optimal ke seluruh manca negara. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha terus memperbaiki budidaya porang yang lebih maju hingga proses pasca panen, pengumpulan dan bagaimana membawanya masuk ke industri dan bagaimana industri membuat nilai tambah yang banyak dan kemudian melakukan ekspor.
“Porang menjadi komoditi negara tropis spesifiknya Indonesia memiliki kemampuan itu dan Bapak Presiden mau melihat. Juga kita berharap sesuai perintah Bapak Presiden, kita makan tidak hanya beras, boleh kenyang dengan berbagai aneka ragam komoditi yang kita miliki. Itulah khas Pak Jokowi yang akan hadir pada saatnya nanti,” jelasnya.
(Baca juga:Saat Pandemi, Edamame dan Porang tetap Diminati Negara Tujuan Ekspor)
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan Kementan menjadikan porang sebagai mahkota masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), di samping sarang burung walet dan lainnya. Nilai ekspor porang pada 2020 sebesar Rp923,6 miliar dengan negara tujuan China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Jepang, dan beberapa negara lainya. Jenis yang diekspor dalam bentuk chip dan tepung dan untuk melindungi plasma nutfah, tidak diperkenankan ekspor benih dan umbi.
“Perintah Bapak Menteri Pertanian, luas lahan porang harus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Porang tidak hanya diolah menjadi tepung, tapi juga sebagai pangan alternatif pengganti beras sehingga budidaya porang terus diperluas,” jelasnya.
(Baca juga:Gencar Bikin Porang Mendunia, Begini Jurus Wamendag Jerry Sambuaga)
“Saya bersama Bupati Madiun dan jajaran eselon 1 Kementan dan stakeholder yang lain, hari ini datang ke industri porang di Madiun untuk persiapan kehadiran Bapak Presiden untuk melakukan peresmian industri dan sekaligus peletakan batu pertama untuk industri lanjutan, industri beras porang,” kata Mentan SYL pada kunjungan tersebut bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro.
(Baca juga:Miliki Potensi Besar, Pengembangan Tanaman Porang Terus Dilakukan)
SYL menegaskan porang menjadi komoditas pilihan Presiden Jokowi untuk menjadi komoditas andalan baru di Indonesia khususnya dalam rangka membuat alur ekspor yang lebih beragam dan lebih optimal ke seluruh manca negara. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha terus memperbaiki budidaya porang yang lebih maju hingga proses pasca panen, pengumpulan dan bagaimana membawanya masuk ke industri dan bagaimana industri membuat nilai tambah yang banyak dan kemudian melakukan ekspor.
“Porang menjadi komoditi negara tropis spesifiknya Indonesia memiliki kemampuan itu dan Bapak Presiden mau melihat. Juga kita berharap sesuai perintah Bapak Presiden, kita makan tidak hanya beras, boleh kenyang dengan berbagai aneka ragam komoditi yang kita miliki. Itulah khas Pak Jokowi yang akan hadir pada saatnya nanti,” jelasnya.
(Baca juga:Saat Pandemi, Edamame dan Porang tetap Diminati Negara Tujuan Ekspor)
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan Kementan menjadikan porang sebagai mahkota masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), di samping sarang burung walet dan lainnya. Nilai ekspor porang pada 2020 sebesar Rp923,6 miliar dengan negara tujuan China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Jepang, dan beberapa negara lainya. Jenis yang diekspor dalam bentuk chip dan tepung dan untuk melindungi plasma nutfah, tidak diperkenankan ekspor benih dan umbi.
“Perintah Bapak Menteri Pertanian, luas lahan porang harus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Porang tidak hanya diolah menjadi tepung, tapi juga sebagai pangan alternatif pengganti beras sehingga budidaya porang terus diperluas,” jelasnya.
(Baca juga:Gencar Bikin Porang Mendunia, Begini Jurus Wamendag Jerry Sambuaga)
tulis komentar anda