Tiga Jurus Kemendag Masifkan Ekonomi Digital
Rabu, 18 Agustus 2021 - 22:10 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus mengawal arahan Presiden Joko Widodo dalam memasifkan ekonomi digital . Presiden Joko Widodo di depan Sidang Bersama DPR/DPD menyebut bahwa nilai perdagangan digital di Indonesia terus meningkat hingga mencapai Rp330 triliun pada tahun 2021 ini.
Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan, capaian itu tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo sendiri mengenai transformasi ekonomi menuju industri dan ekonomi 4.0. Ada tiga langkah utama Kemendag dalam digitalisasi perdagangan menurut Jerry.
"Pertama, bekerja sama dengan stake holder dalam membentuk jaringan provider digitalisasi perdagangan. Dalam hal ini kami berhubungan dengan Bank Indonesia, penyedia layanan digital swasta dan lain-lain," ujar Jerry, Rabu (18/8/2021).
Kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perlunya transformasi ke perdagangan digital. Ketiga, mengembangkan perdagangan digital ke produk-produk digital itu sendiri.
Menurut Wamendag, bentuk dari produk digital antara lain aplikasi, platform, alat simulasi, game online hingga produk animasi. Banyak generasi muda yang menggeluti bidang-bidang tersebut dan perlu fasilitasi agar produknya bisa bersaing dan mempunyai pasaran yang luas seperti produk luar negeri.
Potensinya pun luar biasa karena karya digital developer-developer Indonesia bukan hanya bagus secara teknologi tetapi juga artistik dan menarik secara visual. Hal ini tidak lepas dari latar belakang budaya yang sangat beragam.
Produk digital lain yang juga sangat berpotensi menurut Wamendag adalah aset digital berbentuk kripto. "Aset kripto selama ini belum dimasukkan secara resmi dalam data perdagangan digital karena memang belum lengkapnya aturan dan belum terbentuknya bursa kripto di Indonesia," ujarnya.
Padahal secara riil, di Indonesia perdagangan aset kripto sudah mencapai lebih dari Rp300 triliun setahun. Menurut Wamendag ini adalah potensi yang luar biasa yang bisa menjadi salah satu kontributor bagi pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Kementerian Perdagangan tengah serius dalam upayanya untuk mendirikan bursa kripto.
“Dengan bursa, negara bisa melakukan fungsi pengawasan, pencatatan, pengelolaan potensi dan risiko serta perlindungan konsumen. Karena itu, bursa kripto harus segera kita dirikan. Mudah-mudahan dalam semester kedua 2021 bursa kripto sudah resmi berdiri di Indonesia," ujar Jerry.
Diketahui pada tahun 2020 perdagangan digital sudah mencapai Rp250 triliun. Menurut Presiden Jokowi ini tidak lepas dari makin masifnya penggunaan teknologi digital termasuk di kalangan UMKM. Sampai saat ini sudah ada sekitar 14 juta atau 22% UMKM yang sudah terhubung dan menggunakan teknologi digital.
Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan, capaian itu tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo sendiri mengenai transformasi ekonomi menuju industri dan ekonomi 4.0. Ada tiga langkah utama Kemendag dalam digitalisasi perdagangan menurut Jerry.
"Pertama, bekerja sama dengan stake holder dalam membentuk jaringan provider digitalisasi perdagangan. Dalam hal ini kami berhubungan dengan Bank Indonesia, penyedia layanan digital swasta dan lain-lain," ujar Jerry, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga
Kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perlunya transformasi ke perdagangan digital. Ketiga, mengembangkan perdagangan digital ke produk-produk digital itu sendiri.
Menurut Wamendag, bentuk dari produk digital antara lain aplikasi, platform, alat simulasi, game online hingga produk animasi. Banyak generasi muda yang menggeluti bidang-bidang tersebut dan perlu fasilitasi agar produknya bisa bersaing dan mempunyai pasaran yang luas seperti produk luar negeri.
Potensinya pun luar biasa karena karya digital developer-developer Indonesia bukan hanya bagus secara teknologi tetapi juga artistik dan menarik secara visual. Hal ini tidak lepas dari latar belakang budaya yang sangat beragam.
Produk digital lain yang juga sangat berpotensi menurut Wamendag adalah aset digital berbentuk kripto. "Aset kripto selama ini belum dimasukkan secara resmi dalam data perdagangan digital karena memang belum lengkapnya aturan dan belum terbentuknya bursa kripto di Indonesia," ujarnya.
Padahal secara riil, di Indonesia perdagangan aset kripto sudah mencapai lebih dari Rp300 triliun setahun. Menurut Wamendag ini adalah potensi yang luar biasa yang bisa menjadi salah satu kontributor bagi pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Kementerian Perdagangan tengah serius dalam upayanya untuk mendirikan bursa kripto.
“Dengan bursa, negara bisa melakukan fungsi pengawasan, pencatatan, pengelolaan potensi dan risiko serta perlindungan konsumen. Karena itu, bursa kripto harus segera kita dirikan. Mudah-mudahan dalam semester kedua 2021 bursa kripto sudah resmi berdiri di Indonesia," ujar Jerry.
Diketahui pada tahun 2020 perdagangan digital sudah mencapai Rp250 triliun. Menurut Presiden Jokowi ini tidak lepas dari makin masifnya penggunaan teknologi digital termasuk di kalangan UMKM. Sampai saat ini sudah ada sekitar 14 juta atau 22% UMKM yang sudah terhubung dan menggunakan teknologi digital.
(uka)
tulis komentar anda