Buktikan Janji! Erick Thohir Hadir dalam Pembukaan Pertashop Pertama di Kabupaten Blora
Rabu, 25 Agustus 2021 - 10:00 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meninjau Pertashop di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, di sela kunjungan kerja pada Ahad (22/8).
Pertashop Kapuan No 4P.58304 yang berlokasi di sekitar 200 meter dari Bandara Ngloram merupakan Pertashop perdana yang beroperasi di Blora. Hingga saat ini, titik tersebut dapat menyalurkan rata-rata 400 liter BBM per hari bagi warga yang umumnya berprofesi sebagai petani dan pedagang di Desa Kapuan.
Erick mengatakan, pembangunan Pertashop ditargetkan Pertamina dalam tiga tahun ke depan sebanyak 10 ribu titik. Untuk memudahkan pencapaian tersebut Pertamina bekerja sama dengan pesantren dan pengusaha daerah.
"Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, masing-masing tiga pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung," ujar Erick.
Kepala Desa Kapuan Hariyono menyambut senang kehadiran Pertashop. Semenjak adanya Pertashop, warga di desa merasa terbantu. "Sebelumnya, kami mengisi BBM harus menempuh jaraknya 5-7 Km, sekarang jadi tidak jauh lagi," ujar Hariyono.
Pjs Senior Vice President Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, sedikitnya 2.901 Pertashop tersebar di seluruh Indonesia dan siap beroperasi untuk menghadirkan energi. Di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah sudah ada 443 Pertashop yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ia menyampaikan, kehadiran Pertashop yang lebih dekat dengan masyarakat dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Masyarakat di pedesaan yang mayoritas profesinya adalah petani, nelayan, pedagang dan lainnya kini tidak perlu menempuh perjalanan jauh keluar desa untuk mengisi BBM di SPBU.
"Kualitas dan harga bahan bakar yang dihadirkan di Pertshop dijamin setara dengan SPBU," kata Fajriyah. Fajriyah menambahkan, Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO), di mana setiap desa atau kecamatan akan memiliki setidaknya satu lembaga penyalur BBM maupun LPG.
“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” kata Fajriyah.
Pertashop Kapuan No 4P.58304 yang berlokasi di sekitar 200 meter dari Bandara Ngloram merupakan Pertashop perdana yang beroperasi di Blora. Hingga saat ini, titik tersebut dapat menyalurkan rata-rata 400 liter BBM per hari bagi warga yang umumnya berprofesi sebagai petani dan pedagang di Desa Kapuan.
Erick mengatakan, pembangunan Pertashop ditargetkan Pertamina dalam tiga tahun ke depan sebanyak 10 ribu titik. Untuk memudahkan pencapaian tersebut Pertamina bekerja sama dengan pesantren dan pengusaha daerah.
"Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, masing-masing tiga pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung," ujar Erick.
Kepala Desa Kapuan Hariyono menyambut senang kehadiran Pertashop. Semenjak adanya Pertashop, warga di desa merasa terbantu. "Sebelumnya, kami mengisi BBM harus menempuh jaraknya 5-7 Km, sekarang jadi tidak jauh lagi," ujar Hariyono.
Pjs Senior Vice President Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, sedikitnya 2.901 Pertashop tersebar di seluruh Indonesia dan siap beroperasi untuk menghadirkan energi. Di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah sudah ada 443 Pertashop yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ia menyampaikan, kehadiran Pertashop yang lebih dekat dengan masyarakat dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Masyarakat di pedesaan yang mayoritas profesinya adalah petani, nelayan, pedagang dan lainnya kini tidak perlu menempuh perjalanan jauh keluar desa untuk mengisi BBM di SPBU.
"Kualitas dan harga bahan bakar yang dihadirkan di Pertshop dijamin setara dengan SPBU," kata Fajriyah. Fajriyah menambahkan, Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO), di mana setiap desa atau kecamatan akan memiliki setidaknya satu lembaga penyalur BBM maupun LPG.
“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” kata Fajriyah.
(uka)
tulis komentar anda