Tol Serang-Panimbang Percepat Pembangunan KEK Tanjung Lesung
Senin, 30 Agustus 2021 - 23:32 WIB
JAKARTA - Keberadaan Jalan Tol Serang-Panimbang yang akan segera dioperasikan diyakini akan mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten.
Hal itu disampaikan pengamat infrastruktur dari The Housing and Urban Development (HUD) Institute, Yayat Supriyatna. "Dengan akan diresmikannya Jalan Tol Serang-Panimbang, maka itu akan mendorong percepatan pembangunan KEK Tanjung Lesung," kata Yayat di Jakarta, Senin (30/8/2021).
Menurut dia, kekuatan terbesar adalah aksesibilitas sehingga bisa dikatakan selama ini orang-orang kalau ingin berwisata ke Tanjung Lesung membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, mereka harus melintasi jalan yang cukup panjang dengan kondisi jalan kurang optimal.
"Dengan dibangunnya Jalan Tol Serang-Panimbang akan ada dua kawasan yang sangat diuntungkan. Kedua wilayah tersebut, yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang," tuturnya.
Terlebih lagi, sambung dia, Jalan Tol Serang-Panimbang akan dilengkapi gerbang tol keluar ke Rangkasbitung sehingga turut mendorong perekonomian dan kesejahteraan di wilayah Rangkasbitung. "Posisi jalan tol ini dapat memberikan potensi bagi percepatan pembangunan kawasan wilayah," tukasnya.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebagai BUMN karya saat ini sedang menangani sejumlah proyek-proyek infrastruktur yang strategis dan penting. Salah satunya Jalan Tol Serang-Panimbang.
PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) sebagai entitas anak WIKA merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berdasarkan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) pada 22 Februari 2017 untuk membangun Jalan Tol Serang-Panimbang yang melintasi kabupaten/kota, yaitu Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, dengan dibangunnya Jalan Tol Serang-Panimbang, maka kelak keberadaannya dapat meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata di kawasan Banten.
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dikerjakan melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang terdiri atas tiga seksi. Masing-masing, Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan ruas Rangkasbitung-Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km yang menghubungkan Cileles-Panimbang. Untuk Seksi 1 dan 2 menjadi porsi BUJT WSP dan seksi 3 menjadi porsi pemerintah.
Untuk Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1, saat ini progres konstruksinya mencapai 96,63% dan kemungkinan segera dioperasikan. Sedangkan untuk Seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progress Seksi 2 mencapai 75% dan Seksi 3 sebesar 64,21%. Seksi 2 dan 3 ditargetkan selesai konstruksi pada Agustus 2023.
Hal itu disampaikan pengamat infrastruktur dari The Housing and Urban Development (HUD) Institute, Yayat Supriyatna. "Dengan akan diresmikannya Jalan Tol Serang-Panimbang, maka itu akan mendorong percepatan pembangunan KEK Tanjung Lesung," kata Yayat di Jakarta, Senin (30/8/2021).
Menurut dia, kekuatan terbesar adalah aksesibilitas sehingga bisa dikatakan selama ini orang-orang kalau ingin berwisata ke Tanjung Lesung membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, mereka harus melintasi jalan yang cukup panjang dengan kondisi jalan kurang optimal.
"Dengan dibangunnya Jalan Tol Serang-Panimbang akan ada dua kawasan yang sangat diuntungkan. Kedua wilayah tersebut, yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang," tuturnya.
Terlebih lagi, sambung dia, Jalan Tol Serang-Panimbang akan dilengkapi gerbang tol keluar ke Rangkasbitung sehingga turut mendorong perekonomian dan kesejahteraan di wilayah Rangkasbitung. "Posisi jalan tol ini dapat memberikan potensi bagi percepatan pembangunan kawasan wilayah," tukasnya.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebagai BUMN karya saat ini sedang menangani sejumlah proyek-proyek infrastruktur yang strategis dan penting. Salah satunya Jalan Tol Serang-Panimbang.
PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) sebagai entitas anak WIKA merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berdasarkan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) pada 22 Februari 2017 untuk membangun Jalan Tol Serang-Panimbang yang melintasi kabupaten/kota, yaitu Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, dengan dibangunnya Jalan Tol Serang-Panimbang, maka kelak keberadaannya dapat meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata di kawasan Banten.
Baca Juga
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dikerjakan melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang terdiri atas tiga seksi. Masing-masing, Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan ruas Rangkasbitung-Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km yang menghubungkan Cileles-Panimbang. Untuk Seksi 1 dan 2 menjadi porsi BUJT WSP dan seksi 3 menjadi porsi pemerintah.
Untuk Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1, saat ini progres konstruksinya mencapai 96,63% dan kemungkinan segera dioperasikan. Sedangkan untuk Seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progress Seksi 2 mencapai 75% dan Seksi 3 sebesar 64,21%. Seksi 2 dan 3 ditargetkan selesai konstruksi pada Agustus 2023.
(ind)
tulis komentar anda