Investasi Rp118 Triliun di China, Ping An Malah Kena Gebuk Xi Jinping
Selasa, 31 Agustus 2021 - 13:28 WIB
SHANGHAI - Pemerintah China menyelidiki investasi properti yang dilakukan Ping An Insurance Group Co of China Ltd. Penyelidikan itu dilakukan setelah perusahaan asuransi terbesar di negeri tirai bambu itu pada Februari lalu mengungkapkan eksposur aset perusahaan ke China Fortune Land Development Co Ltd. mencapai 54 miliar yuan atau sekitar Rp118,8 triliun dengan kurs Rp 2.200/yuan.
Dilansir dari Reuters Selasa (31/8), Ping An investasi di sektor properti setelah melakukan penyesuaian pendapatan termasuk penyisihan penurunan nilai pemesanan sebesar 35,9 miliar yuan untuk investasi terkait China Fortune pada paruh pertama tahun 2021, yang berkontribusi pada penurunan laba bersih sebesar 15,5% pada periode Januari hingga Juni.
China Fortune, pengembang kawasan industri dan real estate mengungkapkan memiliki utang dan bunga yang telah jatuh tempo senilai 69,2 miliar yuan pada akhir Juni akibat default dan tekanan likuiditas sehingga berdampak terhadap operasi dan pembiayaan perusahaan.
Sementara total eksposur terkait nilai properti yang dimiliki Ping An sebesar 185 miliar yuan. Angka ini menyumbangkan 4,8 persen-4,9 persen dari total portofolio yang dimiliki Ping An secara menyeluruh yang mencapai 3,8 triliun yuan.
Penyelidikan peraturan terhadap portofolio properti Ping An juga dilakukan dengan latar belakang Beijing yang mempertajam pengawasannya terhadap pasar real estate yang sedang panas-panasnya di negara itu dengan menangani pinjaman tak terkendali yang memicu kekhawatiran tentang risiko keuangan.
Pemerintah China di bawah Presiden Xi Jinping telah bekerja untuk mengekang aliran kredit yang tidak diatur ke pasar properti. Dan ketika aturan baru menghentikan pinjaman bayangan kepada pengembang, tekanan tersebut meningkatkan risiko gagal bayar untuk beberapa pemain properti terbesar di negara itu.
Penyelidikan regulator asuransi terhadap Ping An penting dilakukan secara sistemik bertujuan untuk mengungkap dan menahan risiko yang terkait dengan portofolio investasi propertinya. Akibat penyelidikan itu saham Ping An yang terdaftar di Shanghai turun 3,2% pada hari Selasa ke harga terendah dalam empat tahun terakhir.
Dilansir dari Reuters Selasa (31/8), Ping An investasi di sektor properti setelah melakukan penyesuaian pendapatan termasuk penyisihan penurunan nilai pemesanan sebesar 35,9 miliar yuan untuk investasi terkait China Fortune pada paruh pertama tahun 2021, yang berkontribusi pada penurunan laba bersih sebesar 15,5% pada periode Januari hingga Juni.
China Fortune, pengembang kawasan industri dan real estate mengungkapkan memiliki utang dan bunga yang telah jatuh tempo senilai 69,2 miliar yuan pada akhir Juni akibat default dan tekanan likuiditas sehingga berdampak terhadap operasi dan pembiayaan perusahaan.
Sementara total eksposur terkait nilai properti yang dimiliki Ping An sebesar 185 miliar yuan. Angka ini menyumbangkan 4,8 persen-4,9 persen dari total portofolio yang dimiliki Ping An secara menyeluruh yang mencapai 3,8 triliun yuan.
Penyelidikan peraturan terhadap portofolio properti Ping An juga dilakukan dengan latar belakang Beijing yang mempertajam pengawasannya terhadap pasar real estate yang sedang panas-panasnya di negara itu dengan menangani pinjaman tak terkendali yang memicu kekhawatiran tentang risiko keuangan.
Pemerintah China di bawah Presiden Xi Jinping telah bekerja untuk mengekang aliran kredit yang tidak diatur ke pasar properti. Dan ketika aturan baru menghentikan pinjaman bayangan kepada pengembang, tekanan tersebut meningkatkan risiko gagal bayar untuk beberapa pemain properti terbesar di negara itu.
Penyelidikan regulator asuransi terhadap Ping An penting dilakukan secara sistemik bertujuan untuk mengungkap dan menahan risiko yang terkait dengan portofolio investasi propertinya. Akibat penyelidikan itu saham Ping An yang terdaftar di Shanghai turun 3,2% pada hari Selasa ke harga terendah dalam empat tahun terakhir.
(nng)
tulis komentar anda