Akademisi IPB: Swasembada Beras Sudah di Depan Mata
Rabu, 01 September 2021 - 17:30 WIB
(Baca juga:Demi Swasembada Beras, DPRD Kobar Minta Pemkab Petakan Wilayah Cocok Tanam)
“Karena selama 3 tahun berturut-turut tidak impor beras. Kebutuhan konsumsi beras kurun tiga tahun dicukupi dari produksi sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut Prima Gandhi menyebutkan meskipun kondisi cukup sulit akibat pandemi Covid-19, ternyata pada 2020-2021 proses produksi tetap berjalan dengan baik dan petani terus bergerak tanam padi.
Saat pandemi ini memang berdampak pada sistem distribusi dan aspek konsumsi pangan. “Sedangkan proses produksi tetap berlangsung sehingga berkontribusi positif terhadap ekonomi,” sebutnya.
Diketahui, selama ini Kementan membuat berbagai program untuk memacu peningkatan produksi beras. Beberapa program tersebut antara lain optimasi peningkatan Indek Pertanaman, percepatan tanam, peningkatan produktivitas, dan perluasan areal tanam baru. Selain itu juga penyaluran benih unggul, fasilitasi pupuk subsidi, pengawalan kredit KUR khususnya untuk padi lebih dari Rp10 triliun, mekanisasi pra panen, panen dan pasca panen, serta kostraling.
“Karena selama 3 tahun berturut-turut tidak impor beras. Kebutuhan konsumsi beras kurun tiga tahun dicukupi dari produksi sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut Prima Gandhi menyebutkan meskipun kondisi cukup sulit akibat pandemi Covid-19, ternyata pada 2020-2021 proses produksi tetap berjalan dengan baik dan petani terus bergerak tanam padi.
Saat pandemi ini memang berdampak pada sistem distribusi dan aspek konsumsi pangan. “Sedangkan proses produksi tetap berlangsung sehingga berkontribusi positif terhadap ekonomi,” sebutnya.
Diketahui, selama ini Kementan membuat berbagai program untuk memacu peningkatan produksi beras. Beberapa program tersebut antara lain optimasi peningkatan Indek Pertanaman, percepatan tanam, peningkatan produktivitas, dan perluasan areal tanam baru. Selain itu juga penyaluran benih unggul, fasilitasi pupuk subsidi, pengawalan kredit KUR khususnya untuk padi lebih dari Rp10 triliun, mekanisasi pra panen, panen dan pasca panen, serta kostraling.
(dar)
tulis komentar anda