Bantu Indonesia Raih PDB USD125 Miliar di 2030, Arcstone Luncurkan Peta Jalan Manufaktur Digital
Rabu, 01 September 2021 - 21:53 WIB
JAKARTA - Arcstone mengumumkan diluncurkannya peta jalan manufaktur digital untuk Indonesia. Sampai dengan 2025, peta jalan ini dibuat untuk berkontribusi terhadap inisiatif PIDI (Pusat Informasi Digital Industri) yang bertujuan meningkatkan GDP Indonesia hingga USD120 miliar dan meningkatkan produktivitas manufaktur hingga 70%, sekaligus menciptakan 20 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030.
Melalui sistem eksekusi manufaktur (MES=Manufacturing Execution Systems) dan perangkat lunak mata rantai pasokan yang lengkap, peta jalan Arcstone berfokus pada tiga bagian, yaitu merangkul bidang pendidikan, mengembangkan ekosistem penyedia integrasi sistem (SI=System Integrators), dan mendirikan pusat demonstrasi.
Bidang yang difokuskan oleh Arcstone pertama-tama adalah pendidikan. Untuk memupuk bakat-bakat manufaktur lokal generasi baru, Arcstone akan berkolaborasi dengan 27 institut dan 5 universitas. Dengan menyediakan pelatihan dan sertifikasi keahlian manufaktur digital bertaraf industri kepada pelajar, Arcstone hendak mempersiapkan mereka untuk Industri 4.0 sekaligus mengurangi kelangkaan tenaga ahli dalam bidang manufaktur.
“Industri manufaktur di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Tantangan yang paling penting untuk diatasi adalah pendidikan. Prioritas Arcstone saat ini di Indonesia adalah memajukan pemikiran ke arah digitalisasi dan menyelaraskan bakat-bakat lokal yang ada dengan para produsen dan penyedia layanan,” kata Chief Executive Officer di Arcstone Willson Deng, Rabu (1/9/2021).
Integrasi solusi dengan perangkat keras yang kompleks adalah kendala yang sering dijumpai, dan hal ini membuat produsen urung mendigitalisasikan usahanya. Menjawab tantangan tersebut, Arcstone hendak menciptakan lingkungan yang aman bagi penyedia perangkat keras untuk mengemas produknya dengan solusi digital dan bersama-sama memasuki pasar.
Ekosistem berkelanjutan ini memberi peluang yang lebih luas kepada penyedia perangkat keras, sekaligus memastikan solusi digital tersedia bagi para produsen, dan bisa diintegrasikan dengan mulus. Beberapa mitra kunci yang akan mendukung ekosistem ini adalah Telkomsel, OMRON Indonesia, dan Wellracom Indonesia, yang merupakan pemain-pemain penting dalam menunjang keberhasilan Industri 4.0 di Indonesia.
“Ekosistem SI yang diciptakan akan membantu penyedia perangkat keras dan perangkat lunak menerapkan solusi mereka secara masal dengan lebih mudah. Produsen lokal akan mampu melakukan transformasi digital secara lebih mulus di masa yang akan datang,” katanya.
Digitalisasi seringkali terlihat abstrak bagi para produsen. Arcstone hendak meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap transformasi digital di kalangan produsen lokal melalui pembangunan pusat demonstrasi di seluruh wilayah di Indonesia.
Di pusat demonstrasi, produsen bisa memvisualisasikan operasional sebuah pabrik pintar dan membayangkan proses digitalisasinya. Di bulan Oktober 2021, Arcstone akan meluncurkan pusat pertama di Kantor Pusat PIDI, yang memiliki demo produksi makanan dan minuman, serta otomotif secara langsung.
Melalui sistem eksekusi manufaktur (MES=Manufacturing Execution Systems) dan perangkat lunak mata rantai pasokan yang lengkap, peta jalan Arcstone berfokus pada tiga bagian, yaitu merangkul bidang pendidikan, mengembangkan ekosistem penyedia integrasi sistem (SI=System Integrators), dan mendirikan pusat demonstrasi.
Bidang yang difokuskan oleh Arcstone pertama-tama adalah pendidikan. Untuk memupuk bakat-bakat manufaktur lokal generasi baru, Arcstone akan berkolaborasi dengan 27 institut dan 5 universitas. Dengan menyediakan pelatihan dan sertifikasi keahlian manufaktur digital bertaraf industri kepada pelajar, Arcstone hendak mempersiapkan mereka untuk Industri 4.0 sekaligus mengurangi kelangkaan tenaga ahli dalam bidang manufaktur.
“Industri manufaktur di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Tantangan yang paling penting untuk diatasi adalah pendidikan. Prioritas Arcstone saat ini di Indonesia adalah memajukan pemikiran ke arah digitalisasi dan menyelaraskan bakat-bakat lokal yang ada dengan para produsen dan penyedia layanan,” kata Chief Executive Officer di Arcstone Willson Deng, Rabu (1/9/2021).
Integrasi solusi dengan perangkat keras yang kompleks adalah kendala yang sering dijumpai, dan hal ini membuat produsen urung mendigitalisasikan usahanya. Menjawab tantangan tersebut, Arcstone hendak menciptakan lingkungan yang aman bagi penyedia perangkat keras untuk mengemas produknya dengan solusi digital dan bersama-sama memasuki pasar.
Ekosistem berkelanjutan ini memberi peluang yang lebih luas kepada penyedia perangkat keras, sekaligus memastikan solusi digital tersedia bagi para produsen, dan bisa diintegrasikan dengan mulus. Beberapa mitra kunci yang akan mendukung ekosistem ini adalah Telkomsel, OMRON Indonesia, dan Wellracom Indonesia, yang merupakan pemain-pemain penting dalam menunjang keberhasilan Industri 4.0 di Indonesia.
“Ekosistem SI yang diciptakan akan membantu penyedia perangkat keras dan perangkat lunak menerapkan solusi mereka secara masal dengan lebih mudah. Produsen lokal akan mampu melakukan transformasi digital secara lebih mulus di masa yang akan datang,” katanya.
Digitalisasi seringkali terlihat abstrak bagi para produsen. Arcstone hendak meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap transformasi digital di kalangan produsen lokal melalui pembangunan pusat demonstrasi di seluruh wilayah di Indonesia.
Di pusat demonstrasi, produsen bisa memvisualisasikan operasional sebuah pabrik pintar dan membayangkan proses digitalisasinya. Di bulan Oktober 2021, Arcstone akan meluncurkan pusat pertama di Kantor Pusat PIDI, yang memiliki demo produksi makanan dan minuman, serta otomotif secara langsung.
(uka)
tulis komentar anda