Kunjungi Rusunawa Ungaran, Menaker Minta Penghuni Bersyukur karena Tak Ada PHK
Minggu, 05 September 2021 - 08:30 WIB
SEMARANG - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyempatkan diri mengunjungi pekerja perempuan yang menghuni Rusunawa Ungaran, yang terletak di Desa Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu kemarin (4/9).
Disaksikan Wakil Bupati Semarang, Basari, dan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, Menaker Ida melakukan dialog dengan pekerja perempuan dan istri-istri pekerja penghuni Rusunawa, secara lesehan selama 90 menit.
Ida mengatakan, banyak permasalahan yang diadukan kepada dirinya adalah persoalan dampak pandemi Covid-19 yang dialami penghuni Rusunawa. Persoalan lainnya yakni banyak pekerja yang dirumahkan dan statusnya berubah dari kontrak tetap menjadi kerja borongan, maupun upah pekerja yang dikurangi.
"Dampak pandemi melanda seluruh dunia dan tak ada satu pun negara yang berhasil dari musibah ini. Yang penting ibu-ibu semua di sini bersyukur, karena tak ada PHK di Kabupaten Semarang ini," ujar Ida yang juga didampingi Dirjen PHI Jamsos Indah Anggiro Putri, dan Dirjen Binwasnaker & K3 Haiyani Rumondang.
Kepada pekerja penghuni rusunawa, dia menjelaskan peserta BPJS Ketenagakerjaan, ada yang penerima upah dan ada pula bukan penerima upah. Tapi sekarang, kata Ida, yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan lebih banyak yang penerima upah.
"Pak Zai ini diberi tugas agar yang bukan penerima upah itu bisa lebih banyak atau sama dengan menerima upah," ucapnya.
Hal senada dikatakan Dirjen PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri. Menurutnya, akibat pandemi tak ada satu pun pekerja perempuan maupun suami yang ter-PHK. "Alhamdulillah, yang penting bersyukur, karena di tempat ini tak ada yang ter-PHK," katanya.
Sementara Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti arahan Menaker Ida terkait permintaan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari penghuni Rusunawa Ungaran. Dari dialog bersama Menaker, juga diketahui banyak pekerja mandiri yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Pekerja mandiri itu merupakan fokus kami untuk mengedukasi mereka daftar, bayar, dengan iuran murah tapi memperoleh manfaat besar. Kami akan segera follow up agar mereka terlindungi Jamsostek," ujar Zainudin.
Disaksikan Wakil Bupati Semarang, Basari, dan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, Menaker Ida melakukan dialog dengan pekerja perempuan dan istri-istri pekerja penghuni Rusunawa, secara lesehan selama 90 menit.
Baca Juga
Ida mengatakan, banyak permasalahan yang diadukan kepada dirinya adalah persoalan dampak pandemi Covid-19 yang dialami penghuni Rusunawa. Persoalan lainnya yakni banyak pekerja yang dirumahkan dan statusnya berubah dari kontrak tetap menjadi kerja borongan, maupun upah pekerja yang dikurangi.
"Dampak pandemi melanda seluruh dunia dan tak ada satu pun negara yang berhasil dari musibah ini. Yang penting ibu-ibu semua di sini bersyukur, karena tak ada PHK di Kabupaten Semarang ini," ujar Ida yang juga didampingi Dirjen PHI Jamsos Indah Anggiro Putri, dan Dirjen Binwasnaker & K3 Haiyani Rumondang.
Kepada pekerja penghuni rusunawa, dia menjelaskan peserta BPJS Ketenagakerjaan, ada yang penerima upah dan ada pula bukan penerima upah. Tapi sekarang, kata Ida, yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan lebih banyak yang penerima upah.
"Pak Zai ini diberi tugas agar yang bukan penerima upah itu bisa lebih banyak atau sama dengan menerima upah," ucapnya.
Hal senada dikatakan Dirjen PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri. Menurutnya, akibat pandemi tak ada satu pun pekerja perempuan maupun suami yang ter-PHK. "Alhamdulillah, yang penting bersyukur, karena di tempat ini tak ada yang ter-PHK," katanya.
Sementara Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti arahan Menaker Ida terkait permintaan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari penghuni Rusunawa Ungaran. Dari dialog bersama Menaker, juga diketahui banyak pekerja mandiri yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Pekerja mandiri itu merupakan fokus kami untuk mengedukasi mereka daftar, bayar, dengan iuran murah tapi memperoleh manfaat besar. Kami akan segera follow up agar mereka terlindungi Jamsostek," ujar Zainudin.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda