Alat Antigen Rapid Test Buatan Indonesia Tembus Pasar Ekspor Thailand dan Irlandia
Rabu, 08 September 2021 - 04:05 WIB
JAKARTA - Alat Antigen Rapid Test Cassette buatan Indonesia ternyata telah mampu menembus pasar ekspor ke Thailand dan Irlandia. Produk Covid-19 Antigen Rapid Test Cassette buatan PT Taishan Alkes Indonesia itu mendapatkan apresiasi dari Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ).
Hal ini telah menunjukkan bahwa daya saing produk dari sisi quality, cost, dan delivery dapat bersaing di pasar internasional.
"Harga dari produk Taishan ini sangat kompetitif untuk di pasar domestik dibanding produk impor. Ini membawa nilai tambah tersendiri bagi konsumen," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis.
Sambung Menperin berharap kegiatan ekspor ini menjadi awal yang baik bagi industri alat kesehatan dalam negeri untuk memperluas pasar hingga ke mancanegara. Pihaknya akan mendukung upaya-upaya untuk peningkatan daya saing industri dan memajukan industri dalam negeri. "Kami optimistis bahwa anak-anak bangsa kita bisa mewujudkannya," tegasnya.
Menperin mengemukakan, PT Taishan Alkes Indonesia telah menanamkan investasinya di bidang alat kesehatan untuk menghasilkan produk Antigen Rapid Test Cassette dengan kapasitas produksi sebesar 1,2 juta pcs per hari dan menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang.
Dari investasi dan serapan tenaga kerjanya, sektor ini memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional. "Kami terus memacu perusahaan ini untuk ekspansi sehingga mendorong substitusi impor," ungkapnya.
Produk Rapid Test Swab Antigen PT Taishan Alkes Indonesia telah mendapatkan izin edar Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) dari Kementerian Kesehatan. Selain itu juga telah tersertifikasi CE mark yang akan mendukung dalam kegiatan ekspor ke pasar Eropa.
Produk tersebut juga sudah memiliki capaian tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 48,6% dan masuk dalam kategori barang wajib digunakan dalam pengadaan alat kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) milik pemerintah.
“Dengan tercapainya nilai TKDN ini, diharapkan stok barang jadi yang telah diproduksi oleh PT Taishan Alkes Indonesia sebanyak 5 juta pcs dapat diserap terutama pada pengadaan pemerintah, sehingga berkontribusi dalam peningkatan penggunaan produk alat kesehatan dalam negeri dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan substitusi impor 35% pada tahun 2022," jelas Agus.
Sementara Direktur Utama PT Taishan Alkes Indonesia Eko Sihombing menyampaikan, pihaknya bertekad untuk memberikan produk yang berkualitas sesuai standar dan kompetitif. Hal ini guna mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri saat ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulan Covid-19.
Hal ini telah menunjukkan bahwa daya saing produk dari sisi quality, cost, dan delivery dapat bersaing di pasar internasional.
"Harga dari produk Taishan ini sangat kompetitif untuk di pasar domestik dibanding produk impor. Ini membawa nilai tambah tersendiri bagi konsumen," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis.
Sambung Menperin berharap kegiatan ekspor ini menjadi awal yang baik bagi industri alat kesehatan dalam negeri untuk memperluas pasar hingga ke mancanegara. Pihaknya akan mendukung upaya-upaya untuk peningkatan daya saing industri dan memajukan industri dalam negeri. "Kami optimistis bahwa anak-anak bangsa kita bisa mewujudkannya," tegasnya.
Menperin mengemukakan, PT Taishan Alkes Indonesia telah menanamkan investasinya di bidang alat kesehatan untuk menghasilkan produk Antigen Rapid Test Cassette dengan kapasitas produksi sebesar 1,2 juta pcs per hari dan menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang.
Dari investasi dan serapan tenaga kerjanya, sektor ini memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional. "Kami terus memacu perusahaan ini untuk ekspansi sehingga mendorong substitusi impor," ungkapnya.
Produk Rapid Test Swab Antigen PT Taishan Alkes Indonesia telah mendapatkan izin edar Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) dari Kementerian Kesehatan. Selain itu juga telah tersertifikasi CE mark yang akan mendukung dalam kegiatan ekspor ke pasar Eropa.
Produk tersebut juga sudah memiliki capaian tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 48,6% dan masuk dalam kategori barang wajib digunakan dalam pengadaan alat kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) milik pemerintah.
“Dengan tercapainya nilai TKDN ini, diharapkan stok barang jadi yang telah diproduksi oleh PT Taishan Alkes Indonesia sebanyak 5 juta pcs dapat diserap terutama pada pengadaan pemerintah, sehingga berkontribusi dalam peningkatan penggunaan produk alat kesehatan dalam negeri dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan substitusi impor 35% pada tahun 2022," jelas Agus.
Sementara Direktur Utama PT Taishan Alkes Indonesia Eko Sihombing menyampaikan, pihaknya bertekad untuk memberikan produk yang berkualitas sesuai standar dan kompetitif. Hal ini guna mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri saat ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulan Covid-19.
(akr)
tulis komentar anda