Modal Hanya Rp100 Ribu, UMKM Makanan Kemasan Ini Tetap Eksis Saat Pandemi
Senin, 13 September 2021 - 13:07 WIB
“Seseorang akan tertarik membeli produk kuliner jika kemasannya menarik, apalagi di era digital di mana pembeli lebih banyak melihat produk melalui e-commerce atau aplikasi ojek online,” ujarnya.
Untuk membantu calon pengusaha atau yang saat ini sudah menjadi pengusaha UMKM kuliner dalam mengembangkan usaha makanan dalam kemasan, Filsa juga menyarankan mereka untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, salah satunya dengan mengikuti kursus online.
“Memilih kemasan harus dengan pemahaman dan pengalaman, belajar secara online bisa menjadi alternatif bagi para calon pengusaha UMKM kuliner untuk memulainya,” pungkasnya.
Masyarakat yang ingin menambah pengetahuan dan keterampilan dalam membuka usaha kuliner makanan kemasan kini dimudahkan, salah satunya melalui program Prakerja dari pemerintah, di mana peserta bisa menggunakan saldo Prakerja mereka untuk mengambil kelas dengan tajuk Menjadi Pengusaha UMKM di Bidang Kuliner yang bisa diakses melalui platform Bukalapak.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor kuliner di Indonesia menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) kreatif yang totalnya sebesar Rp1.134,9 triliun pada tahun 2020.
Ini berarti, subsektor kuliner merupakan penyumbang terbesar PDB ekonomi kreatif. Selain itu, subsektor kuliner juga menyerap tenaga kerja paling banyak yakni 9.5 juta orang penduduk.
Melihat besarnya kontribusi kuliner dalam meningkatkan perekonomian, masyarakat bisa menjadikan kuliner sebagai usaha yang menjanjikan.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Untuk membantu calon pengusaha atau yang saat ini sudah menjadi pengusaha UMKM kuliner dalam mengembangkan usaha makanan dalam kemasan, Filsa juga menyarankan mereka untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, salah satunya dengan mengikuti kursus online.
“Memilih kemasan harus dengan pemahaman dan pengalaman, belajar secara online bisa menjadi alternatif bagi para calon pengusaha UMKM kuliner untuk memulainya,” pungkasnya.
Masyarakat yang ingin menambah pengetahuan dan keterampilan dalam membuka usaha kuliner makanan kemasan kini dimudahkan, salah satunya melalui program Prakerja dari pemerintah, di mana peserta bisa menggunakan saldo Prakerja mereka untuk mengambil kelas dengan tajuk Menjadi Pengusaha UMKM di Bidang Kuliner yang bisa diakses melalui platform Bukalapak.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor kuliner di Indonesia menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) kreatif yang totalnya sebesar Rp1.134,9 triliun pada tahun 2020.
Ini berarti, subsektor kuliner merupakan penyumbang terbesar PDB ekonomi kreatif. Selain itu, subsektor kuliner juga menyerap tenaga kerja paling banyak yakni 9.5 juta orang penduduk.
Melihat besarnya kontribusi kuliner dalam meningkatkan perekonomian, masyarakat bisa menjadikan kuliner sebagai usaha yang menjanjikan.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(akr)
tulis komentar anda