Menko Airlangga Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 5,2% di 2022
Rabu, 15 September 2021 - 17:44 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 5,2%. Proyeksi tersebut sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global akibat pandemi Covid-19 .
"Target pertumbuhan ekonomi akan tergantung pada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19 dan pemerintah terus mengendalikan pandemi di sisi hulu hingga hilir guna memastikan penanganan yang lebih efektif," kata Airlangga di acara UOB Economic Outlook 2022, Rabu, (15/9/2021).
Target pertumbuhan ekonomi tersebut sama seperti yang disepati pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam postur sementara Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022. Airlangga menyampaikan, Pada sisi supply, seluruh sektor tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik dan negara mitra dagang.
Menurutnya penanganan di hulu akan dilakukan dengan akselerasi vaksinasi dan peningkatan disiplin protokol kesehatan, peningkatan testing, serta treatment dan pengendalian mobilitas melalui pembatasan kegiatan masyarakat. September ini pemerintah menargetkan dosis vaksinasi dapat ditingkatkan sebanyak 2,3 juta jiwa per hari sehingga akan mendukung target vaksinasi sebesar 208 juta jiwa di akhir tahun 2021. Sedangkan untuk hilir pemerintah akan mempersiapkan fasilitas layanan kesehatan.
Sementara itu, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus ditingkatkan guna mendukung penanganan Covid-19. Komitmen pemerintah ini ditunjukkan melalui APBN dalam mendorong peningkatan anggaran menjadi program PEN menjadi Rp 744,77 triliun.
"Ini akan mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran untuk berbagai perlindungan sosial, seperti percepatan bantuan sosial tunai, peningkatan jumlah penerima manfaat dan manfaat kartu sembako, melanjutkan program diskon listrik dan lainnya," jelas Airlangga.
Tahun ini ekonomi di dorong oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan yang merupakan kontributor utama perekonomian nasional yang tercatat pertumbuhan siginifikan. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 tumbuh 7,07% namun di kuartal berikutnya turun sedikit karena kebijakan PPKM.
"Penerapan PPKM di kuartal III ini ada penurunan sedikit, namun secara year to year di akhir tahun diharapkan bisa 3,7-4,5%," kata dia.
"Target pertumbuhan ekonomi akan tergantung pada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19 dan pemerintah terus mengendalikan pandemi di sisi hulu hingga hilir guna memastikan penanganan yang lebih efektif," kata Airlangga di acara UOB Economic Outlook 2022, Rabu, (15/9/2021).
Target pertumbuhan ekonomi tersebut sama seperti yang disepati pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam postur sementara Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022. Airlangga menyampaikan, Pada sisi supply, seluruh sektor tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik dan negara mitra dagang.
Menurutnya penanganan di hulu akan dilakukan dengan akselerasi vaksinasi dan peningkatan disiplin protokol kesehatan, peningkatan testing, serta treatment dan pengendalian mobilitas melalui pembatasan kegiatan masyarakat. September ini pemerintah menargetkan dosis vaksinasi dapat ditingkatkan sebanyak 2,3 juta jiwa per hari sehingga akan mendukung target vaksinasi sebesar 208 juta jiwa di akhir tahun 2021. Sedangkan untuk hilir pemerintah akan mempersiapkan fasilitas layanan kesehatan.
Sementara itu, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus ditingkatkan guna mendukung penanganan Covid-19. Komitmen pemerintah ini ditunjukkan melalui APBN dalam mendorong peningkatan anggaran menjadi program PEN menjadi Rp 744,77 triliun.
"Ini akan mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran untuk berbagai perlindungan sosial, seperti percepatan bantuan sosial tunai, peningkatan jumlah penerima manfaat dan manfaat kartu sembako, melanjutkan program diskon listrik dan lainnya," jelas Airlangga.
Tahun ini ekonomi di dorong oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan yang merupakan kontributor utama perekonomian nasional yang tercatat pertumbuhan siginifikan. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 tumbuh 7,07% namun di kuartal berikutnya turun sedikit karena kebijakan PPKM.
"Penerapan PPKM di kuartal III ini ada penurunan sedikit, namun secara year to year di akhir tahun diharapkan bisa 3,7-4,5%," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda