Potensi Ultra Mikro Sangat Besar, BRI Optimistis Rights Issue Terserap Optimal

Senin, 20 September 2021 - 16:24 WIB
BRI optimistis saham baru yang diterbitkan melalui rights issue akan diminati oleh pasar dan diserap secara optimal, mengingat potensi Ultra Mikro (UMi) di Indonesia masih sangat besar
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis saham baru yang diterbitkan melalui rights issue akan diminati oleh pasar dan diserap secara optimal, mengingat potensi Ultra Mikro (UMi) di Indonesia masih sangat besar.

Optimisme tersebut diutarakan oleh Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu berkaca dari investment thesis perseroan yang mendasari aksi korporasi tersebut. BRI tak sekadar mengusung economic value namun juga social value.

“Kami sangat optimistis dengan penyerapan rights issue yang sedang dilaksanakan. Karena tujuannya untuk mendanai sumber pertumbuhan baru di masa datang yang potensinya sangat besar. Ekosistem ini pun berdampak pada pemerataan akses keuangan di segmen ultra mikro. Selain itu ekosistem ini membantu penciptaan lapangan kerja khususnya di segmen ultra mikro yang merupakan salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya menegaskan.

Mengutip data Kemenkop dan UKM, pada 2019, segmen ultra mikro terdiri dari sekitar 65 juta unit usaha mikro yang mewakili 99 persen dari total jumlah usaha di Indonesia. Segmen mikro dan ultra mikro memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.



Namun, perseroan memperkirakan bahwa dari 45 juta usaha ultra-mikro di Indonesia pada 2019, hanya sekitar 20 juta usaha ultra-mikro yang memperoleh akses pendanaan dari sumber formal seperti bank, BPR, lembaga keuangan lainnya, kredit mikro dan pinjaman berbasis kelompok, gadai dan koperasi. Sekitar 12 juta usaha ultra-mikro lainnya mendapatkan akses pendanaan dari sumber informal seperti pemberi pinjaman dan dari keluarga atau kerabat. Masih terdapat sekitar 14 juta usaha ultra-mikro yang belum memiliki akses pendanaan sama sekali, baik dari sumber formal maupun informal.

Beberapa faktor penyebab terbatasnya akses pendanaan usaha ultra mikro diantaranya adalah belum meratanya cakupan layanan dari unit kerja lembaga keuangan formal. Peran agen keuangan belum optimal dalam memberikan layanan keuangan disebabkan oleh literasi 0 yang rendah pada segmen ultra mikro untuk mengakses layanan keuangan secara digital.

“Dengan potensi pembiayaan bagi bisnis ultra-mikro, BRI optimistis bahwa segmen ultra-mikro akan menjadi sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan dimana segmen ultra-mikro dapat memperkuat core business BRI di segmen usaha mikro dan kecil," kata Vivi.

Menurutnya, melalui pembentukan holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induknya, maka akan mendukung visi BRI pada 2025, yakni menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion. CM
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More