Kinerja Moncer, Saham BJBR Diprediksi Tembus Rp1.900 Per Lembar
Senin, 20 September 2021 - 17:29 WIB
JAKARTA - Kinerja saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau bank bjb dalam sepekan terakhir begitu moncer. Pada penutupan perdagangan Jumat 17 September 2021, BJBR masih menjaga tren positifnya dengan harga saham terakhir yakni Rp1.350 per saham.
Perkiraan itu ditopang dengan BJBR yang telah meluncurkan berbagai platform transaksi keuangan digital sejak 2019. Aksi korporasi ini dinilai memudahkan bisnis untuk beradaptasi di masa krisis.
Direktur IT, Treasury & International Banking bank bjb, Rio Lanasier mencontohkan, pada 2019 perseroan telah meluncurkan campaign Pasar Nga-Digi yang memungkinkan masyarakat untuk berbelanja ke pasar dari rumah.
Sistem pembayaran yang dilakukan memanfaatkan QRIS bank bjb. “Hal tersebut sudah diujicoba di beberapa pasar di Kota Bandung, oleh karenanya saat pandemi melanda, kita tinggal melakukan penyesuaian pola. Kami juga menyesuaikan fokus perusahaan untuk mendorong financial inclusion lewat digitalitasi perbankan,” kata Rio kepada sejumlah media di Jakarta, Senin (20/9/2021).
Dia mengatakan, bank BJB senantiasa belajar dari setiap kondisi krisis yang melanda, tak terkecuali pada krisis keuangan 1998 lalu. Pergerakan saham BJBR pun diperkirakan akan terus menghijau.
Krisis pandemi Covid-19, dia mengatakan, memberikan berkah tersembunyi dalam mempercepat transformasi digital di lini bisnis bank bjb.
“Kami sudah siap sebelum ini tiba. Banyak penerapan inovasi digital yang telah dilakukan. Salah satu momen yang paling berpengaruh itu pada saat peluncuran transaksi non-tunai melalui QRIS bank bjb, sehingga warga bisa berbelanja secara mobile dengan e-wallet mereka. Hal ini sangat membantu performance bank bjb pada 2020-2021,” kata Rio.
Selain menerapkan inovasi digital pada berbagai produk layanan perbankan, bank bjb juga memanfaatkan digital marketing sebagai upaya menjangkau nasabah.
Perkiraan itu ditopang dengan BJBR yang telah meluncurkan berbagai platform transaksi keuangan digital sejak 2019. Aksi korporasi ini dinilai memudahkan bisnis untuk beradaptasi di masa krisis.
Direktur IT, Treasury & International Banking bank bjb, Rio Lanasier mencontohkan, pada 2019 perseroan telah meluncurkan campaign Pasar Nga-Digi yang memungkinkan masyarakat untuk berbelanja ke pasar dari rumah.
Sistem pembayaran yang dilakukan memanfaatkan QRIS bank bjb. “Hal tersebut sudah diujicoba di beberapa pasar di Kota Bandung, oleh karenanya saat pandemi melanda, kita tinggal melakukan penyesuaian pola. Kami juga menyesuaikan fokus perusahaan untuk mendorong financial inclusion lewat digitalitasi perbankan,” kata Rio kepada sejumlah media di Jakarta, Senin (20/9/2021).
Dia mengatakan, bank BJB senantiasa belajar dari setiap kondisi krisis yang melanda, tak terkecuali pada krisis keuangan 1998 lalu. Pergerakan saham BJBR pun diperkirakan akan terus menghijau.
Krisis pandemi Covid-19, dia mengatakan, memberikan berkah tersembunyi dalam mempercepat transformasi digital di lini bisnis bank bjb.
“Kami sudah siap sebelum ini tiba. Banyak penerapan inovasi digital yang telah dilakukan. Salah satu momen yang paling berpengaruh itu pada saat peluncuran transaksi non-tunai melalui QRIS bank bjb, sehingga warga bisa berbelanja secara mobile dengan e-wallet mereka. Hal ini sangat membantu performance bank bjb pada 2020-2021,” kata Rio.
Selain menerapkan inovasi digital pada berbagai produk layanan perbankan, bank bjb juga memanfaatkan digital marketing sebagai upaya menjangkau nasabah.
tulis komentar anda