Dapat Cuan dari Kelola Sampah, Simak Layanan MounTPS Ini
Senin, 01 Juni 2020 - 09:57 WIB
Menurutnya, pemilik rumah bisa meminta asisten rumah tangga untuk memilah sampah tersebut. Satu kantong kresek untuk sampah plastik (botol plastik, dan bahan plastik lainnya), satu kantong kresek untuk sampah kardus/duplex (sisa boks makanan), botol beling, plastik kresek/multilayer dll dimasukkan dalam botol air mineral dan dipadatkan (eco brick). Satu kantong kresek untuk sisa organik (nasi, ikan, sayuran dll), 1 botol sisa minyak jelantah, 1 kresek (pampers, pembalut dll).
"Ini semua (jenis sampah tersebut) harus diinput dalam aplikasi Mountrash. Stiker QC Code Si A akan ditempel di dinding rumah," katanya.
Dia menambahkan, petugas mounTPS akan mengambil sampah itu dengan pikap dan scan QR Code yang ada di dinding rumah, maka saldo akun Mountrash Si A akan bertambah. Sampah yang terpilah itu langsung didistribusikan ke industri daur ulang yang menjadi mitra Mountrash. Misalnya, sampah botol plastik jenis PET akan dikirim ke penggilingan PET untuk diolah.
Setelah akhir bulan, biaya Si A muncul di aplikasi Mountrash Rp50.000 dan ada uang masuk (saldo) dari penjualan sampah Rp300.000, maka Si A untung Rp250.000 per bulan. Angka itu bergantung pada volume dan jenis sampah yang dihasilkan dari kompleks perumahan tersebut.
Gideon menilai hasil penjualan sampah bagi masyarakat yang sudah berkecukupan kemungkinan tidak berarti, tetapi setidaknya telah berkolaborasi menyelamatkan bumi dan dapat mendonasikan pendapatannya ke aktivitas mitra Mountrash di wilayahnya atau ke panti asuhan, dll. Mountrash berencana untuk menyalurkan dana itu melalui BenihBaik.Com. "Bagi masyarakat yang di wilayahnya belum terdapat mitra Mountrash, Anda bisa mendaftarkan diri untuk menjadi mitra," ujarnya.
Sepudin Zuhri, pemilik unit pengolahan sampah plastik jenis PET di Parungpanjang, Bogor, menilai bahwa skema itu sangat menguntungkan masyarakat atau rumah tangga. Menurutnya, MounTPS juga akan menguntungkan bagi industri daur ulang karena sampah sudah terpilah dari rumah tangga sehingga dapat memangkas biaya sortir.
"Selama ini biaya terbesar dalam industri daur ulang sampah adalah sortir. Sebagian sampah dari user masih dicampur menjadi satu, sehingga harus disortir lagi dan tentunya menjadi kotor," tuturnya.
"Ini semua (jenis sampah tersebut) harus diinput dalam aplikasi Mountrash. Stiker QC Code Si A akan ditempel di dinding rumah," katanya.
Dia menambahkan, petugas mounTPS akan mengambil sampah itu dengan pikap dan scan QR Code yang ada di dinding rumah, maka saldo akun Mountrash Si A akan bertambah. Sampah yang terpilah itu langsung didistribusikan ke industri daur ulang yang menjadi mitra Mountrash. Misalnya, sampah botol plastik jenis PET akan dikirim ke penggilingan PET untuk diolah.
Setelah akhir bulan, biaya Si A muncul di aplikasi Mountrash Rp50.000 dan ada uang masuk (saldo) dari penjualan sampah Rp300.000, maka Si A untung Rp250.000 per bulan. Angka itu bergantung pada volume dan jenis sampah yang dihasilkan dari kompleks perumahan tersebut.
Gideon menilai hasil penjualan sampah bagi masyarakat yang sudah berkecukupan kemungkinan tidak berarti, tetapi setidaknya telah berkolaborasi menyelamatkan bumi dan dapat mendonasikan pendapatannya ke aktivitas mitra Mountrash di wilayahnya atau ke panti asuhan, dll. Mountrash berencana untuk menyalurkan dana itu melalui BenihBaik.Com. "Bagi masyarakat yang di wilayahnya belum terdapat mitra Mountrash, Anda bisa mendaftarkan diri untuk menjadi mitra," ujarnya.
Sepudin Zuhri, pemilik unit pengolahan sampah plastik jenis PET di Parungpanjang, Bogor, menilai bahwa skema itu sangat menguntungkan masyarakat atau rumah tangga. Menurutnya, MounTPS juga akan menguntungkan bagi industri daur ulang karena sampah sudah terpilah dari rumah tangga sehingga dapat memangkas biaya sortir.
"Selama ini biaya terbesar dalam industri daur ulang sampah adalah sortir. Sebagian sampah dari user masih dicampur menjadi satu, sehingga harus disortir lagi dan tentunya menjadi kotor," tuturnya.
(fai)
tulis komentar anda