Mengembangkan Aset Kekayaan Intelektual Kreatif Sejak Dini

Selasa, 28 September 2021 - 22:40 WIB
Program inkubasi hasil kekayaan intelektual kreatif yang mencakup Komik, Ilustrasi, Game, Buku, maupun Film memasuki tahun ketiga. Potensi industri IP kreatif di Indonesia besar. Sayangnya banyak belum terinfo. Foto/Dok
JAKARTA - Dalam perjalanan industri kekayaan intelektual kreatif, kali ini totalitas KATAPEL dalam membangun hulu ke hilir perjalanan sebuah intellectual property (IP) ditandai dengan lahirnya HATCH. HATCH adalah sebuah program inkubasi hasil kekayaan intelektual kreatif yang mencakup Komik, Ilustrasi, Game, Buku, maupun Film yang diinisiasi oleh KATAPEL bersama UMN (Universitas Multimedia Nasional) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kedai Reka.

Berawal sebagai program inisiasi komersialisasi IP lokal di tahun 2018, yang pada tujuan utamanya hanya berfokus pada IP yang sudah matang, namun belum siap untuk komersialisasi. Maka para peserta belajar dan mengasah lagi pengetahuan mereka tentang komersialisasi IP yang sebenarnya.



Namun pada saat proses pendaftaran banyak IP yang mendaftar ternyata belum siap secara komersialisasi dengan berbagai aspek masalah seperti baru berupa konsep atau ide, hanya berupa gambar atau ilustrasi, atau bahkan hanya berupa prototype.

”Hal terpenting dalam pengembangan IP kreatif adalah rencana yang matang dan persiapan Ip sebelum masuk ke ranah komersialisasi. Banyak potensi yang bisa kita maksimalkan bersama HATCH di preparation stage," ujar Executive Director Katapel.id, Grace Kusnadi.



Dengan berbagai permasalahan yang timbul dalam dunia kekayaan intelektual kreatif di Indonesia, maka hadirlah HATCH. Dimana program ini berfokus pada aspek yang sebelumnya tidak ada pada KATAPEL seperti pematangan konsep & ide, pengembangan karakter dan cerita, persiapan bisnis/komersialisasi IP, hingga penyiapan kerja tim/perusahaan.

Hadirnya UMN (Universitas Multimedia Nusantara) yang beriringan dengan KATAPEL, dan tentunya dengan support dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kedai Reka, HATCH berfokus pada target peserta dengan 2 kriteria yaitu pelajar atau mahasiswa dan kreator IP pemula.

Novrizal Pratama selaku Reviewer dan Business Mentor di HATCH menambahkan,”Potensi industri IP kreatif di Indonesia besar sekali. Sayangnya banyak yang belum terinfo dengan baik dan memiliki pengalaman mengembangkan IP kreatif dari awal. Semoga HATCH bisa menjadi jawabannya.”

Proses inkubasi HATCH diawali dengan seluruh peserta yang mendaftar akan mengikuti Webinar yang dihadiri oleh speaker-speaker yang sudah expert pada bidangnya,yang tentunya sangat berguna untuk para kreator dalam pengembangan serta berbisnis IP.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More